WARNING : Masih pemula, masih amatiran, masih dalam
proses belajar, butuh saran dan komentar yang membangun juga. Jadilah pembaca
yang baik! Jangan mengkopi apapun tanpa izin! Maaf buat typos yang bertebaran
disana-sini. Happy Reading!
P.S. AKU BAKALAN POST BAB SELANJUTNYA SELETELAH
LEBARAN YA! MINAL AIDIN WAL FAIZIN SEMUA MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. BTW,
ANGGAPLAH INI THR DARI AKU BUAT KALIAN HAHAHA *kiss
BAB 11
Dua
minggu masa perawatanku di rumah sakit berlalu dengan menyenangkan, Jung
menepati janjinya padaku dan sebagai permohonan maaf dia menjanjikan sebuah
kejutan untukku. Kyung Soo juga dengan setia mengunjungiku di rumah sakit
hingga hari ini, di mana aku sudah diperbolehkan pulang. Sebenarnya tubuhku
masih sakit, tapi aku bosan berbaring terus, aku butuh untuk menghirup udara
segar di luar sana. Berada di ruangan itu berhari-hari membuatku sadar jika
kesehatan itu sangat berharga.
“Wah, kau terlihat bersemangat sekali.
Kau harus ingat kalau kakimu masih lemah, jadi kau belum boleh banyak bergerak.
Minum obatmu secara teratur dan jangan melakukan aktivitas yang bisa membuatmu
lelah. Kepalamu membentur jalan cukup keras, untungnya benturan itu tidak
menyebabkan sesuatu yang serius di otakmu, hanya saja jika terlalu lelah kau akan
sering mengalami pusing, maka dari itu jangan sampai kelelahan. Apa kau
mengerti, Ms Fletcher?”
“Tentu
saja, dokter. Aku akan melakukannya sesuai dengan perkataanmu. Lagipula aku
masih ingin hidup.” Dokter yang merawatku selama dua minggu ini tertawa renyah.
Dia adalah pria paruh baya, jadi Jung tidak perlu repot-repot untuk cemburu.
“Dan
kau, kau harus menjaga pacarmu ini agar dia tidak melakukan hal-hal ceroboh
yang mengharuskan dia menginap lagi di sini.”
Dokter
itu menatap Jung dengan tegas. “Tentu, itu sudah menjadi tugasku.” Aku
tersenyum lebar melihat tingkahnya. Dia masih begitu kaku di hadapan orang
lain. Bahkan ketika dia mengobrol dengan Kyung Soo.
Kami
tiba di rumah ketika menjelang sore, apartemen Kyung Soo berdekatan dengan
gedung apartemenku. Dia bahkan ikut mengantarku ke rumah bersama Jung. Ketika
aku menanyakan di mana yang lain, Jung bilang semua orang sedang sibuk dengan
pekerjaan mereka dan Jung sudah izin untuk mengurusku dulu. Rumahku masih
terlihat rapi dan aku tidak menemukan ada tanda-tanda Jessy di sini. Baguslah,
aku tidak ingin bertemu siapapun lagi. Entah itu Jessy, pamanku, bibiku, Mr
Choi, Jin Hwa, ataupun Euna dan juga pria brengsek yang katanya adalah ayah
kandungku.
Aku
bahkan belum menceritakan hal ini pada Jung sama sekali. Aku takut apa yang
akan dia pikirkan nanti. Apa dia akan lari dan meninggalkanku? Mengingat latar
belakangku yang sebenarnya rasanya mustahil jika dia masih tetap ingin bersama
denganku.
Tidak,
jika dia juga ikut pergi dariku, maka aku akan benar-benar sendiri. Hanya dia
yang tersisa, sekarang aku hanya memiliki Jung bersamaku, aku tidak bisa
membayangkannya jika aku harus kehilangannya juga.
“Tempat
ini memang tempat tinggal yang luar biasa. Harusnya aku membeli salah satu
kamar di sini,” ujar Kyung Soo berdecak kagum.
Aku
terkekeh mendengarnya. Masih berada di gendongan Jung, dia tidak terlihat
kesulitan sama sekali menggendongku, aku juga merasa sudah kehilangan beberapa
kilo berat badanku dan bukannya ideal lagi aku jadi kekurangan berat badan.
“Aku
belum ingin ke kamar, dudukan aku di sofa saja.” Jung mengangguk dan
meletakkanku di sofa. Karena masih ada Kyung Soo aku jadi tidak bisa
bermanja-manja dengan Jung.
Sudah
lama sekali rasanya tidak bergelayut dipangkuannya yang super nyaman itu. Dengan
santai aku membaringkan kepalaku dipundaknya. “Aku senang akhirnya kau bisa
sembuh, itu artinya aku bisa melanjutkan pekerjaanku yang kemarin tertunda. Aku
juga senang karena bisa mengenalmu, Gadis Kecil. Dan oya, besok lusa akan ada
pesta di Ballroom kantor pusat, kuharap kalian bisa datang. Ini adalah
undangannya. Aku akan sangat senang jika bisa melihat kalian di sana. Emm, kurasa aku tak bisa berada di sini
lebih lama lagi, aku memiliki beberapa janji yang harus kutepati hari ini. Well, sampai jumpa.”
Aku
melambaikan tanganku dengan lemas ke udara pada Kyung Soo lalu dia menghilang
dibalik pintu. Aku mendengar Jung menghela napas lega.
“Ada
apa? Dia tampan, baik, dan manis sekalikan?”
“Jangan
membuatku kesal. Aku tidak terlalu menyukainya kau tahu, dia terlihat seperti
dia akan merebutmu dariku.”
Aku
tertawa mendengar ucapannya. “Darimana datangnya itu, pria seperti dia bisa
mendapatkan siapapun yang dia inginkan. Sedang dirimu, kau harus banyak-banyak
bersyukur karena ada gadis secantik aku yang mau menjadi pacarmu.”
Tawaku
meledak saat melihatnya kesal. “Sifat menyebalkanmu datang di saat yang tidak
tepat, Bodoh!”
“Terserah,
yang terpenting adalah aku ingin kita datang ke pestanya besok lusa.”
“Tentu,
kita akan datang. Oh aku lupa menanyakan tentang apa yang sebenarnya terjadi
waktu itu? Bukankah seharusnya kau sedang makan malam bersama keluarga Mr Choi?
Lalu bagaimana bisa Kyung Soo Hyung
menabrakmu?”
Aku
terdiam saat mendengar pertanyaannya. Selama dua minggu ini, dia sama sekali
tak pernah menyinggung tentang malam kecelakaan itu, mungkinkah sekarang waktu
yang tepat untuk bercerita? Ya Tuhan, aku takut sekali. Aku takut dia akan lari
setelah mendengar ini. Apa aku siap untuk jujur?
“Hey,
apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat ketakutan?”
Aku
membuka mataku dan melihat wajahnya, dia terlihat khawatir. Air mataku jatuh
bahkan sebelum aku mengatakan apapun yang terjadi malam itu. Jung memelukku,
menenangkanku. “Jangan menangis. Jika kau belum siap untuk bercerita denganku,
aku akan menunggu. Yang jelas, kau harus tahu kalau kau selalu memilikiku,”
bisiknya dekat dengan telingaku.
Aku
menggelengkan kepalaku, meringkuk dalam pelukannya. “Aku akan menceritakan
semuanya padamu. Aku tidak akan memintamu untuk berjanji. Aku hanya akan
bercerita dan sisanya terserah padamu, apa kau masih ingin melanjutkan hubungan
kita ataukah sebaliknya.”
Aku
menghela napas, mencoba untuk menyusun kalimat-kalimat untuk menyambung cerita
menyedihkan itu kembali. Hari ini, duniaku akan terbelah lagi.
“Sebenarnya,
aku sudah mengetahui siapa ayahku sebenarnya, Jung. Malam itu semua rahasia
yang disembunyikan dariku nyaris sepanjang hidupku sudah diungkap oleh Mr Choi.
Aku mungkin harus berterima kasih padanya karena telah memberitahuku kenyataan
menyakitkan itu. Karenanya aku akhirnya sadar jika selama ini aku hanya hidup
di dunia yang kupandang secara sepihak, hanya dunia yang kulihat sendiri dari
mataku bukan dari mata orang lain. Harusnya, aku juga melihat pandangan orang
lain tentangku. Tapi sekarang, aku sudah tahu semuanya. Kenyataan jika aku ini
adalah adik tiri Goo Euna. Kenyataan jika aku adalah anak haram dari Mr Kim. Kenyataan jika semua
orang, termasuk paman, bibi, dan Jessy yang kupikir menyayangiku telah menipuku
dengan menyembunyikan semua ini. Kenyataan jika pria yang katanya adalah ayahku
itu mengatakan jika ibuku adalah seorang pelacur. Kenyataan menyakitkan jika
aku memang anak dari seorang pelacur. Kenyataan jika tak ada satupun orang yang
memberitahuku hal ini sejak dulu. Kenyataan jika mereka semua tidak pernah
menyayangiku. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, akhirnya perkataan gadis
bernama Hye Ni itu terbukti. Dia sudah memintaku untuk pergi dari sini, tapi
aku tidak ingin pergi. Harusnya aku pergi sejauh mungkin dari kota terkutuk
ini, Jung. Apa salahku? Kenapa aku harus mengalami semua ini, Jung? Tolong,
katakan padaku! Apa yang buruk dari diriku sehingga Tuhan memberikan cobaan
seberat ini untukku?”
Aku
terisak, meraung dalam pelukannya. Jung mendekapku dengan erat. Tubuhnya
menegang, dia marah.
“Jadi..ya
Tuhan, bagaimana bisa semua ini terjadi? Tenanglah, Yoora. Tenanglah. Semuanya
akan baik-baik saja.”
“Aku
sangat membutuhkanmu waktu itu, tapi kau tak ada. Jadi kupikir, dengan
mengakhiri semuanya, aku akan lepas dari semua rasa sakit itu. Tapi nyatanya,
aku masih membuka mataku kembali karena ibuku berkata jika ada seseorang yang
menginginkanku dalam hidupnya dan aku tidak boleh meninggalkan orang itu. Aku
pikir orang itu adalah kau. Aku tidak merasa memiliki siapapun lagi selain
dirimu sekarang. Sudah tidak ada paman, bibi, dan Jessica. Tapi, aku akan
mengerti jika kau tidak ingin melanjutkan lagi hubungan ini. Lagipula, kau akan
malu jika harus berpacaran denganku yang hanya anak dari seorang pelacur.” Aku
berbisik diakhir kalimat.
“Kumohon
diamlah, Yoora. Aku sudah berjanji akan berjalan bersamamu dan aku
bersungguh-sungguh dengan janjiku itu. Aku tidak peduli kau anak siapa, yang
jelas aku mencintaimu. Aku tak akan membiarkan siapapun menyakitimu. Kita akan
memberi pelajaran pada pria itu bagaimana caranya menjadi pria sejati dan
seorang ayah yang baik. Tapi kau harus siap disorot oleh publik. Kau harus siap
untuk mengungkap identitasmu yang sebenarnya dengan bantuan Euna dan Jin Hwa,
kita akan menghancurkan semua yang pria itu miliki saat ini. Aku tidak akan
membiarkannya hidup bersenang-senang setelah apa yang telah ia lakukan pada
Yoora-ku.” Aku masih sesegukan dalam pelukan Jung, pelukannya adalah rumah
untukku.
“Aku
tidak ingin merepotkan siapapun lagi. Biarkan saja mereka. Aku ingin memulai
hidupku yang baru, Jung. Sebentar lagi kita akan menghadapi ujian akhir, aku
akan mendapatkan beasiswa ke Perancis dan aku akan tinggal di sana selamanya,
memulai lagi semuanya dari awal. Jika kau ingin ikut, aku akan senang sekali,
tapi jika tidak, tidak apa-apa. Aku tidak berhak memaksamu sama sekali.”
Dia
menghela napasnya, lalu menaikkan tubuhku ke pangkuannya. Aku sudah seperti
bayi sekarang. Tapi pangkuannya sangat nyaman. Aku merindukannya.
“Tidak
bisa, kita harus memberinya pelajaran dan aku juga ingin mengatakan sesuatu
padamu yang seharusnya sejak dulu kukatakan. Aku, Jimin Hyung, Taehyung Hyung, Ho
Seok Hyung, Seo Jin Hyung, Nam Joon Hyung, dan Yoon Gi Hyung.
Kami adalah Idol dari Korea. Kau bisa
menyebutnya artis, penyanyi, dan sebagainya yang jelas jika kau mengenal Super
Junior maka seperti itulah kami kira-kira. Kumohon, dengarkan aku dulu. Ketika
kita bertemu pertama kali di bandara waktu itu, aku baru saja selesai dari
liburanku. Aku terkejut saat kau tidak mengenalku sama sekali, sangat aneh
rasanya ada gadis yang tidak mengenal suaraku, tapi aku bersyukur untuk itu
dengan begitu aku bisa lebih dekat denganmu. Aku memperhatikanmu ketika kau
tidur di pesawat, wajahmu terlihat damai dan aku akan mengakuinya jika kau
adalah gadis paling cantik di dunia ketika kau tertidur. Mungkin aku sudah
jatuh cinta padamu sejak aku melihatmu tertidur waktu itu. Maafkan aku sudah
menyembunyikan hal ini. Seandainya kau sering menonton televisimu itu, kau akan
melihat gosip tentang kami, foto-fotomu bersamaku di bandara, bersama Taehyung Hyung di restoran, bersama kami semua
ketika di Bandara tiga minggu lalu. Mereka semua menjulukimu gadis misterius.
Wartawan tiada hentinya mencoba mencaritahu tentangmu, apalagi saat foto kita
ketika berciuman di mobil waktu itu tersebar. Manajemenku sudah
mengklarifikasinya dan mengatakan jika itu adalah foto editan. Gosipnya sudah
mulai mereda. Kota ini gempar setelah kehadiranmu Kim Yoora. Kumohon, jangan
lari dariku. Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Tidak akan pernah.”
Semua
sarafku seolah terhenti saat mendengar kejujuran yang lain dari Jung. Ya Tuhan,
jadi tanpa pernah kuketahui semua orang sedang membicarakan tentang aku. Semua
orang, jika memang Jung adalah seorang Idol
maka dia pasti memiliki banyak fans. Tiba-tiba saja bayangan ketika aku
mengantarnya waktu itu terlintas di kepalaku. Dan bayangan ketika Taehyung
mengajakku makan malam waktu itu juga. Ya Tuhan.
“Jadi,
gadis-gadis yang ada di Bandara waktu itu? Itu..mereka adalah penggemarmu?”
“Bisa
dibilang seperti itu. Kumohon jangan marah padaku, aku awalnya takut untuk
mengatakan ini padamu, takut kau akan menjauhiku. Malam itu ketika kita
berkumpul di rumahmu, Jin Hwa sudah ingin mengatakannya jika Taehyung Hyung tidak menahannya dan menjelaskan
padanya. Untungnya kau tidak mengerti bahasa korea jadi kau tidak tahu apa yang
mereka bicarakan. Dan Hye Ni juga hendak mengatakannya, tapi aku menjelaskan
padanya, jika aku pasti akan memberitahumu hanya saja aku membutuhkan waktu.”
“Apakah
aku sedang bermimpi? Aku benar-benar memiliki kekasih seorang Idol? Tidak-tidak
ini pasti mimpi.” Aku menepuk pipiku pelan dan mencubitnya lalu meringis.
“Kau
gila hah. Ini bukan mimpi. Dasar bodoh! Sekarang kau harus menerima kenyataan
jika kekasihmu yang super tampan ini adalah seorang artis terkenal.”
“Cih! Bagiku kau tetap pria es. Jadi
inikah alasan mengapa Hye Ni memutuskan untuk menjauhi Taehyung Oppa?”
“Ya,
dia tidak bisa menjalin hubungan seperti itu. Dia tidak suka menjadi sorotan
publik, tapi terakhir yang kudengar, Taehyung masih berusaha untuk membujuknya.
Kau tenang saja, mereka akan baik-baik saja. Jadi, kau tidak marah denganku?”
“Tidak,
aku tidak marah sama sekali. Hanya saja aku jadi semakin takut dengan statusmu
sebagai pewaris perusahaan keluargamu dan juga sebagai seorang Idol, aku merasa
semakin tidak pantas untuk menjadi pacarmu.”
“Hentikan
omong kosong itu, Yoora. Kau akan tetap menjadi pacarku dan kau juga akan
menjadi istriku nanti. Tidak akan ada yang bisa menghentikan hal itu. Besok
kita akan melakukan konfersi pers bersama semua media untuk mengenalkanmu
sebagai pacarku dan juga anak tiri Mr Kim. Dengan begitu semua masyarakat akan
tahu kelakuan pria itu. Kau akan mendapatkan simpati masyarakat, aku berjanji
padamu, Babe. Semuanya akan baik-baik saja.” Aku mengangguk setuju. Ya ampun,
masih sulit bagiku untuk percaya jika saat ini aku sedang menjalin kasih dengan
seorang selebriti.
Hari
itu kuhabiskan bersama Jung, hingga pagi berikutnya menyingsing. Hari ini,
babak baru dari hidupku akan di mulai. Aku akan menggunakan identitas asliku
sebagai Kim Yoora. Kata Jung yang perlu kulakukan hanyalah duduk dan diam.
Orang yang akan berbicara adalah pihak manajemennya serta Jin Hwa dan Euna. Konfersi
pers itu akan dilaksanakan begitu kami menyelesaikan jam sekolah.
Semalam
aku bertanya mengenai Kyung Soo padanya dan ternyata pria itu juga merupakan
seorang penyanyi. Hanya saja, dia berasal dari manajemen yang berbeda dan
tentang pesta itu. Itu adalah pesta yang diadakan untuk launcing album baru
grup Kyung Soo. Itu artinya, aku akan dikelilingi oleh selebriti, ya Tuhan, ini
menggelikan sekaligus menyenangkan, rasanya benar-benar seperti mimpi. Aku
mungkin sering muncul di sampul majalah fashion ternama Amerika, tapi tidak
pernah benar-benar bergaul dengan artis sungguhan.
Aku
sudah menghubungi designer yang sudah mengenal bibi Joan dengan baik,
gaun-gaunnya sering kupakai dulu dan aku juga pernah menjadi modelnya untuk
beberapa gaun di musim panas tahun lalu. Aku memesan gaun untuk kukenakan di
pesta itu dan dia akan mendatangkan gaun itu langsung ke mari besok pagi. Jung
bilang aku terlalu berlebihan, tapi kurasa gaun itu sangat penting mengingat
diantara siapa aku akan berada besok malam. Mrs Anderson sangat senang ketika
aku menghubunginya dan memesan gaunnya, katanya aku akan mengenalkan gaun
rancangannya ke Asia. Itu akan menjadi keuntungan untuknya.
Aku
dan Jung tiba di sekolah seperti biasa, bedanya aku masih harus berjalan dengan
pelan, berpegangan pada Jung agar tidak terjatuh karena tulangku masih sedikit
nyeri. Banyak siswa yang mengambil gambar kami dan sekarang aku harus
membiasakannya.
Begitu
tiba di depan kelas, kami bertemu dengan Jin Hwa dan Euna. Gadis itu terlihat
kacau dan aku ingat malam itu dia mencoba untuk membelaku atau melindungiku
atau mungkin dia hanya kasihan padaku.
“Syukurlah,
Tuhan. Kau baik-baik saja.” Aku tersentak saat gadis itu menarikku dan
memelukku erat.
“Maafkan
aku, aku tidak pernah bermaksud untuk menyakitimu, aku hanya tidak ingin kau
menjadi seperti aku. Aku benci untuk apa yang sudah terjadi padaku dan aku
tidak ingin hal serupa juga terjadi pada adikku yang polos dan tidak tahu
apa-apa. Maafkan untuk semua perkataanku waktu itu. Aku tidak pernah membencimu
sedikitpun, Yoora. Aku menyayangimu meskipun kita hanyalah saudara tiri. Ibumu
pasti orang yang baik, karena dia sudah melahirkan seorang putri yang cantik
dan kuat seperti dirimu. Untuk hari ini, kau tenang saja, kita akan menghadapi
semuanya bersama-sama. Aku senang kau berpacaran dengan Jung, aku mungkin salah
dulu karena tidak peka dengan perasaannya, tapi lihatlah sekarang, dia
mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dariku.”
Sekarang
aku bisa membuktikan jika Goo Euna adalah gadis yang baik dan penuh cinta.
Wajar jika dia disayangi oleh semua penghuni sekolah ini. Aku membalas
pelukannya dan tersenyum pada Jin Hwa yang mengerling padaku.
“Kami
sudah mengatur semuanya, kau jagalah adikku jika kau macam-macam, mati kau!”
“Tidak
perlu mengancamku seperti itu, Euna. Adikmu ini, dia adalah seorang gadis yang
bisa membunuh dengan tiga kali pukulan saja. Jadi kau tidak perlu mengancamku.”
Kami tertawa dan aku menyikut pinggang Jung hingga dia meringis.
Aku
memiliki orang-orang ini bersamaku dan hari ini apapun yang akan terjadi maka
terjadilah![]
EUNA
JIN HWA
YOORA
KOOKIE :*
KYUNG SOO
Hahaha! Tinggal ngurusin si pak presiden. Buatlah dia tobat! Ya ampun,aku senang~ mereka baikan!! Jung,Euna,Jinhwa~ Yoora pasti seneng punya temen kaya kalian~ Eh,itu Kyungsoo ga macem-macem kan? Awas aja mau ngerebut Yoora dari Jung. XD
BalasHapusHahaha😁 makasih udah baca dan ngomen ya chingu *kiss bab selanjutnya usah lebaran wkwkwk😛
Hapus