Rabu, 15 Juli 2015

INTO HIS WORLD BAB 11

WARNING : Masih pemula, masih amatiran, masih dalam proses belajar, butuh saran dan komentar yang membangun juga. Jadilah pembaca yang baik! Jangan mengkopi apapun tanpa izin! Maaf buat typos yang bertebaran disana-sini. Happy Reading!


P.S. AKU BAKALAN POST BAB SELANJUTNYA SELETELAH LEBARAN YA! MINAL AIDIN WAL FAIZIN SEMUA MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. BTW, ANGGAPLAH INI THR DARI AKU BUAT KALIAN HAHAHA *kiss






BAB 11



Dua minggu masa perawatanku di rumah sakit berlalu dengan menyenangkan, Jung menepati janjinya padaku dan sebagai permohonan maaf dia menjanjikan sebuah kejutan untukku. Kyung Soo juga dengan setia mengunjungiku di rumah sakit hingga hari ini, di mana aku sudah diperbolehkan pulang. Sebenarnya tubuhku masih sakit, tapi aku bosan berbaring terus, aku butuh untuk menghirup udara segar di luar sana. Berada di ruangan itu berhari-hari membuatku sadar jika kesehatan itu sangat berharga.
Wah, kau terlihat bersemangat sekali. Kau harus ingat kalau kakimu masih lemah, jadi kau belum boleh banyak bergerak. Minum obatmu secara teratur dan jangan melakukan aktivitas yang bisa membuatmu lelah. Kepalamu membentur jalan cukup keras, untungnya benturan itu tidak menyebabkan sesuatu yang serius di otakmu, hanya saja jika terlalu lelah kau akan sering mengalami pusing, maka dari itu jangan sampai kelelahan. Apa kau mengerti, Ms Fletcher?”
“Tentu saja, dokter. Aku akan melakukannya sesuai dengan perkataanmu. Lagipula aku masih ingin hidup.” Dokter yang merawatku selama dua minggu ini tertawa renyah. Dia adalah pria paruh baya, jadi Jung tidak perlu repot-repot untuk cemburu.
“Dan kau, kau harus menjaga pacarmu ini agar dia tidak melakukan hal-hal ceroboh yang mengharuskan dia menginap lagi di sini.”
Dokter itu menatap Jung dengan tegas. “Tentu, itu sudah menjadi tugasku.” Aku tersenyum lebar melihat tingkahnya. Dia masih begitu kaku di hadapan orang lain. Bahkan ketika dia mengobrol dengan Kyung Soo.

Kami tiba di rumah ketika menjelang sore, apartemen Kyung Soo berdekatan dengan gedung apartemenku. Dia bahkan ikut mengantarku ke rumah bersama Jung. Ketika aku menanyakan di mana yang lain, Jung bilang semua orang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka dan Jung sudah izin untuk mengurusku dulu. Rumahku masih terlihat rapi dan aku tidak menemukan ada tanda-tanda Jessy di sini. Baguslah, aku tidak ingin bertemu siapapun lagi. Entah itu Jessy, pamanku, bibiku, Mr Choi, Jin Hwa, ataupun Euna dan juga pria brengsek yang katanya adalah ayah kandungku.
Aku bahkan belum menceritakan hal ini pada Jung sama sekali. Aku takut apa yang akan dia pikirkan nanti. Apa dia akan lari dan meninggalkanku? Mengingat latar belakangku yang sebenarnya rasanya mustahil jika dia masih tetap ingin bersama denganku.
Tidak, jika dia juga ikut pergi dariku, maka aku akan benar-benar sendiri. Hanya dia yang tersisa, sekarang aku hanya memiliki Jung bersamaku, aku tidak bisa membayangkannya jika aku harus kehilangannya juga.
“Tempat ini memang tempat tinggal yang luar biasa. Harusnya aku membeli salah satu kamar di sini,” ujar Kyung Soo berdecak kagum.
Aku terkekeh mendengarnya. Masih berada di gendongan Jung, dia tidak terlihat kesulitan sama sekali menggendongku, aku juga merasa sudah kehilangan beberapa kilo berat badanku dan bukannya ideal lagi aku jadi kekurangan berat badan.
“Aku belum ingin ke kamar, dudukan aku di sofa saja.” Jung mengangguk dan meletakkanku di sofa. Karena masih ada Kyung Soo aku jadi tidak bisa bermanja-manja dengan Jung.
Sudah lama sekali rasanya tidak bergelayut dipangkuannya yang super nyaman itu. Dengan santai aku membaringkan kepalaku dipundaknya. “Aku senang akhirnya kau bisa sembuh, itu artinya aku bisa melanjutkan pekerjaanku yang kemarin tertunda. Aku juga senang karena bisa mengenalmu, Gadis Kecil. Dan oya, besok lusa akan ada pesta di Ballroom kantor pusat, kuharap kalian bisa datang. Ini adalah undangannya. Aku akan sangat senang jika bisa melihat kalian di sana. Emm, kurasa aku tak bisa berada di sini lebih lama lagi, aku memiliki beberapa janji yang harus kutepati hari ini. Well, sampai jumpa.”
Aku melambaikan tanganku dengan lemas ke udara pada Kyung Soo lalu dia menghilang dibalik pintu. Aku mendengar Jung menghela napas lega.
“Ada apa? Dia tampan, baik, dan manis sekalikan?”
“Jangan membuatku kesal. Aku tidak terlalu menyukainya kau tahu, dia terlihat seperti dia akan merebutmu dariku.”
Aku tertawa mendengar ucapannya. “Darimana datangnya itu, pria seperti dia bisa mendapatkan siapapun yang dia inginkan. Sedang dirimu, kau harus banyak-banyak bersyukur karena ada gadis secantik aku yang mau menjadi pacarmu.”
Tawaku meledak saat melihatnya kesal. “Sifat menyebalkanmu datang di saat yang tidak tepat, Bodoh!”
“Terserah, yang terpenting adalah aku ingin kita datang ke pestanya besok lusa.”
“Tentu, kita akan datang. Oh aku lupa menanyakan tentang apa yang sebenarnya terjadi waktu itu? Bukankah seharusnya kau sedang makan malam bersama keluarga Mr Choi? Lalu bagaimana bisa Kyung Soo Hyung menabrakmu?”
Aku terdiam saat mendengar pertanyaannya. Selama dua minggu ini, dia sama sekali tak pernah menyinggung tentang malam kecelakaan itu, mungkinkah sekarang waktu yang tepat untuk bercerita? Ya Tuhan, aku takut sekali. Aku takut dia akan lari setelah mendengar ini. Apa aku siap untuk jujur?
“Hey, apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat ketakutan?”
Aku membuka mataku dan melihat wajahnya, dia terlihat khawatir. Air mataku jatuh bahkan sebelum aku mengatakan apapun yang terjadi malam itu. Jung memelukku, menenangkanku. “Jangan menangis. Jika kau belum siap untuk bercerita denganku, aku akan menunggu. Yang jelas, kau harus tahu kalau kau selalu memilikiku,” bisiknya dekat dengan telingaku.
Aku menggelengkan kepalaku, meringkuk dalam pelukannya. “Aku akan menceritakan semuanya padamu. Aku tidak akan memintamu untuk berjanji. Aku hanya akan bercerita dan sisanya terserah padamu, apa kau masih ingin melanjutkan hubungan kita ataukah sebaliknya.”
Aku menghela napas, mencoba untuk menyusun kalimat-kalimat untuk menyambung cerita menyedihkan itu kembali. Hari ini, duniaku akan terbelah lagi.
“Sebenarnya, aku sudah mengetahui siapa ayahku sebenarnya, Jung. Malam itu semua rahasia yang disembunyikan dariku nyaris sepanjang hidupku sudah diungkap oleh Mr Choi. Aku mungkin harus berterima kasih padanya karena telah memberitahuku kenyataan menyakitkan itu. Karenanya aku akhirnya sadar jika selama ini aku hanya hidup di dunia yang kupandang secara sepihak, hanya dunia yang kulihat sendiri dari mataku bukan dari mata orang lain. Harusnya, aku juga melihat pandangan orang lain tentangku. Tapi sekarang, aku sudah tahu semuanya. Kenyataan jika aku ini adalah adik tiri Goo Euna. Kenyataan jika aku adalah  anak haram dari Mr Kim. Kenyataan jika semua orang, termasuk paman, bibi, dan Jessy yang kupikir menyayangiku telah menipuku dengan menyembunyikan semua ini. Kenyataan jika pria yang katanya adalah ayahku itu mengatakan jika ibuku adalah seorang pelacur. Kenyataan menyakitkan jika aku memang anak dari seorang pelacur. Kenyataan jika tak ada satupun orang yang memberitahuku hal ini sejak dulu. Kenyataan jika mereka semua tidak pernah menyayangiku. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, akhirnya perkataan gadis bernama Hye Ni itu terbukti. Dia sudah memintaku untuk pergi dari sini, tapi aku tidak ingin pergi. Harusnya aku pergi sejauh mungkin dari kota terkutuk ini, Jung. Apa salahku? Kenapa aku harus mengalami semua ini, Jung? Tolong, katakan padaku! Apa yang buruk dari diriku sehingga Tuhan memberikan cobaan seberat ini untukku?”
Aku terisak, meraung dalam pelukannya. Jung mendekapku dengan erat. Tubuhnya menegang, dia marah.
“Jadi..ya Tuhan, bagaimana bisa semua ini terjadi? Tenanglah, Yoora. Tenanglah. Semuanya akan baik-baik saja.”
“Aku sangat membutuhkanmu waktu itu, tapi kau tak ada. Jadi kupikir, dengan mengakhiri semuanya, aku akan lepas dari semua rasa sakit itu. Tapi nyatanya, aku masih membuka mataku kembali karena ibuku berkata jika ada seseorang yang menginginkanku dalam hidupnya dan aku tidak boleh meninggalkan orang itu. Aku pikir orang itu adalah kau. Aku tidak merasa memiliki siapapun lagi selain dirimu sekarang. Sudah tidak ada paman, bibi, dan Jessica. Tapi, aku akan mengerti jika kau tidak ingin melanjutkan lagi hubungan ini. Lagipula, kau akan malu jika harus berpacaran denganku yang hanya anak dari seorang pelacur.” Aku berbisik diakhir kalimat.
“Kumohon diamlah, Yoora. Aku sudah berjanji akan berjalan bersamamu dan aku bersungguh-sungguh dengan janjiku itu. Aku tidak peduli kau anak siapa, yang jelas aku mencintaimu. Aku tak akan membiarkan siapapun menyakitimu. Kita akan memberi pelajaran pada pria itu bagaimana caranya menjadi pria sejati dan seorang ayah yang baik. Tapi kau harus siap disorot oleh publik. Kau harus siap untuk mengungkap identitasmu yang sebenarnya dengan bantuan Euna dan Jin Hwa, kita akan menghancurkan semua yang pria itu miliki saat ini. Aku tidak akan membiarkannya hidup bersenang-senang setelah apa yang telah ia lakukan pada Yoora-ku.” Aku masih sesegukan dalam pelukan Jung, pelukannya adalah rumah untukku.
“Aku tidak ingin merepotkan siapapun lagi. Biarkan saja mereka. Aku ingin memulai hidupku yang baru, Jung. Sebentar lagi kita akan menghadapi ujian akhir, aku akan mendapatkan beasiswa ke Perancis dan aku akan tinggal di sana selamanya, memulai lagi semuanya dari awal. Jika kau ingin ikut, aku akan senang sekali, tapi jika tidak, tidak apa-apa. Aku tidak berhak memaksamu sama sekali.”
Dia menghela napasnya, lalu menaikkan tubuhku ke pangkuannya. Aku sudah seperti bayi sekarang. Tapi pangkuannya sangat nyaman. Aku merindukannya.
“Tidak bisa, kita harus memberinya pelajaran dan aku juga ingin mengatakan sesuatu padamu yang seharusnya sejak dulu kukatakan. Aku, Jimin Hyung, Taehyung Hyung, Ho Seok Hyung, Seo Jin Hyung, Nam Joon Hyung, dan Yoon Gi Hyung. Kami adalah Idol dari Korea. Kau bisa menyebutnya artis, penyanyi, dan sebagainya yang jelas jika kau mengenal Super Junior maka seperti itulah kami kira-kira. Kumohon, dengarkan aku dulu. Ketika kita bertemu pertama kali di bandara waktu itu, aku baru saja selesai dari liburanku. Aku terkejut saat kau tidak mengenalku sama sekali, sangat aneh rasanya ada gadis yang tidak mengenal suaraku, tapi aku bersyukur untuk itu dengan begitu aku bisa lebih dekat denganmu. Aku memperhatikanmu ketika kau tidur di pesawat, wajahmu terlihat damai dan aku akan mengakuinya jika kau adalah gadis paling cantik di dunia ketika kau tertidur. Mungkin aku sudah jatuh cinta padamu sejak aku melihatmu tertidur waktu itu. Maafkan aku sudah menyembunyikan hal ini. Seandainya kau sering menonton televisimu itu, kau akan melihat gosip tentang kami, foto-fotomu bersamaku di bandara, bersama Taehyung Hyung di restoran, bersama kami semua ketika di Bandara tiga minggu lalu. Mereka semua menjulukimu gadis misterius. Wartawan tiada hentinya mencoba mencaritahu tentangmu, apalagi saat foto kita ketika berciuman di mobil waktu itu tersebar. Manajemenku sudah mengklarifikasinya dan mengatakan jika itu adalah foto editan. Gosipnya sudah mulai mereda. Kota ini gempar setelah kehadiranmu Kim Yoora. Kumohon, jangan lari dariku. Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Tidak akan pernah.”
Semua sarafku seolah terhenti saat mendengar kejujuran yang lain dari Jung. Ya Tuhan, jadi tanpa pernah kuketahui semua orang sedang membicarakan tentang aku. Semua orang, jika memang Jung adalah seorang Idol maka dia pasti memiliki banyak fans. Tiba-tiba saja bayangan ketika aku mengantarnya waktu itu terlintas di kepalaku. Dan bayangan ketika Taehyung mengajakku makan malam waktu itu juga. Ya Tuhan.
“Jadi, gadis-gadis yang ada di Bandara waktu itu? Itu..mereka adalah penggemarmu?”
“Bisa dibilang seperti itu. Kumohon jangan marah padaku, aku awalnya takut untuk mengatakan ini padamu, takut kau akan menjauhiku. Malam itu ketika kita berkumpul di rumahmu, Jin Hwa sudah ingin mengatakannya jika Taehyung Hyung tidak menahannya dan menjelaskan padanya. Untungnya kau tidak mengerti bahasa korea jadi kau tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Dan Hye Ni juga hendak mengatakannya, tapi aku menjelaskan padanya, jika aku pasti akan memberitahumu hanya saja aku membutuhkan waktu.”
“Apakah aku sedang bermimpi? Aku benar-benar memiliki kekasih seorang Idol? Tidak-tidak ini pasti mimpi.” Aku menepuk pipiku pelan dan mencubitnya lalu meringis.
“Kau gila hah. Ini bukan mimpi. Dasar bodoh! Sekarang kau harus menerima kenyataan jika kekasihmu yang super tampan ini adalah seorang artis terkenal.”
Cih! Bagiku kau tetap pria es. Jadi inikah alasan mengapa Hye Ni memutuskan untuk menjauhi Taehyung Oppa?”
“Ya, dia tidak bisa menjalin hubungan seperti itu. Dia tidak suka menjadi sorotan publik, tapi terakhir yang kudengar, Taehyung masih berusaha untuk membujuknya. Kau tenang saja, mereka akan baik-baik saja. Jadi, kau tidak marah denganku?”
“Tidak, aku tidak marah sama sekali. Hanya saja aku jadi semakin takut dengan statusmu sebagai pewaris perusahaan keluargamu dan juga sebagai seorang Idol, aku merasa semakin tidak pantas untuk menjadi pacarmu.”
“Hentikan omong kosong itu, Yoora. Kau akan tetap menjadi pacarku dan kau juga akan menjadi istriku nanti. Tidak akan ada yang bisa menghentikan hal itu. Besok kita akan melakukan konfersi pers bersama semua media untuk mengenalkanmu sebagai pacarku dan juga anak tiri Mr Kim. Dengan begitu semua masyarakat akan tahu kelakuan pria itu. Kau akan mendapatkan simpati masyarakat, aku berjanji padamu, Babe. Semuanya akan baik-baik saja.” Aku mengangguk setuju. Ya ampun, masih sulit bagiku untuk percaya jika saat ini aku sedang menjalin kasih dengan seorang selebriti.


Hari itu kuhabiskan bersama Jung, hingga pagi berikutnya menyingsing. Hari ini, babak baru dari hidupku akan di mulai. Aku akan menggunakan identitas asliku sebagai Kim Yoora. Kata Jung yang perlu kulakukan hanyalah duduk dan diam. Orang yang akan berbicara adalah pihak manajemennya serta Jin Hwa dan Euna. Konfersi pers itu akan dilaksanakan begitu kami menyelesaikan jam sekolah.
Semalam aku bertanya mengenai Kyung Soo padanya dan ternyata pria itu juga merupakan seorang penyanyi. Hanya saja, dia berasal dari manajemen yang berbeda dan tentang pesta itu. Itu adalah pesta yang diadakan untuk launcing album baru grup Kyung Soo. Itu artinya, aku akan dikelilingi oleh selebriti, ya Tuhan, ini menggelikan sekaligus menyenangkan, rasanya benar-benar seperti mimpi. Aku mungkin sering muncul di sampul majalah fashion ternama Amerika, tapi tidak pernah benar-benar bergaul dengan artis sungguhan.
Aku sudah menghubungi designer yang sudah mengenal bibi Joan dengan baik, gaun-gaunnya sering kupakai dulu dan aku juga pernah menjadi modelnya untuk beberapa gaun di musim panas tahun lalu. Aku memesan gaun untuk kukenakan di pesta itu dan dia akan mendatangkan gaun itu langsung ke mari besok pagi. Jung bilang aku terlalu berlebihan, tapi kurasa gaun itu sangat penting mengingat diantara siapa aku akan berada besok malam. Mrs Anderson sangat senang ketika aku menghubunginya dan memesan gaunnya, katanya aku akan mengenalkan gaun rancangannya ke Asia. Itu akan menjadi keuntungan untuknya.
Aku dan Jung tiba di sekolah seperti biasa, bedanya aku masih harus berjalan dengan pelan, berpegangan pada Jung agar tidak terjatuh karena tulangku masih sedikit nyeri. Banyak siswa yang mengambil gambar kami dan sekarang aku harus membiasakannya.
Begitu tiba di depan kelas, kami bertemu dengan Jin Hwa dan Euna. Gadis itu terlihat kacau dan aku ingat malam itu dia mencoba untuk membelaku atau melindungiku atau mungkin dia hanya kasihan padaku.
“Syukurlah, Tuhan. Kau baik-baik saja.” Aku tersentak saat gadis itu menarikku dan memelukku erat.
“Maafkan aku, aku tidak pernah bermaksud untuk menyakitimu, aku hanya tidak ingin kau menjadi seperti aku. Aku benci untuk apa yang sudah terjadi padaku dan aku tidak ingin hal serupa juga terjadi pada adikku yang polos dan tidak tahu apa-apa. Maafkan untuk semua perkataanku waktu itu. Aku tidak pernah membencimu sedikitpun, Yoora. Aku menyayangimu meskipun kita hanyalah saudara tiri. Ibumu pasti orang yang baik, karena dia sudah melahirkan seorang putri yang cantik dan kuat seperti dirimu. Untuk hari ini, kau tenang saja, kita akan menghadapi semuanya bersama-sama. Aku senang kau berpacaran dengan Jung, aku mungkin salah dulu karena tidak peka dengan perasaannya, tapi lihatlah sekarang, dia mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dariku.”
Sekarang aku bisa membuktikan jika Goo Euna adalah gadis yang baik dan penuh cinta. Wajar jika dia disayangi oleh semua penghuni sekolah ini. Aku membalas pelukannya dan tersenyum pada Jin Hwa yang mengerling padaku.
“Kami sudah mengatur semuanya, kau jagalah adikku jika kau macam-macam, mati kau!”
“Tidak perlu mengancamku seperti itu, Euna. Adikmu ini, dia adalah seorang gadis yang bisa membunuh dengan tiga kali pukulan saja. Jadi kau tidak perlu mengancamku.” Kami tertawa dan aku menyikut pinggang Jung hingga dia meringis.
Aku memiliki orang-orang ini bersamaku dan hari ini apapun yang akan terjadi maka terjadilah![]




EUNA

JIN HWA

YOORA

KOOKIE :*
KYUNG SOO


2 komentar:

  1. Hahaha! Tinggal ngurusin si pak presiden. Buatlah dia tobat! Ya ampun,aku senang~ mereka baikan!! Jung,Euna,Jinhwa~ Yoora pasti seneng punya temen kaya kalian~ Eh,itu Kyungsoo ga macem-macem kan? Awas aja mau ngerebut Yoora dari Jung. XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha😁 makasih udah baca dan ngomen ya chingu *kiss bab selanjutnya usah lebaran wkwkwk😛

      Hapus