by the way ni ya laptopnya baru bener nih jadi baru bisa post. so, enjoy the story yaaaaaaaa :* love u gaessssss :*
BAB 14
Gaun
yang kupesan sampai ketika sore menjelang dan gaun itu sangat serasi dengan
tuxedo Jung. Well, yang paling
menyenangkan adalah pria itu memberiku kejutan dengan mendatangkan penata
riasnya ke apartemenku. Dan semuanya selesai tepat pada waktunya. Kata Jung,
kami tak perlu terburu-buru karena tempatnya tidak jauh.
Aku
sudah menelpon Mrs Andrews, dia adalah perancang gaunku itu dan mengatakan jika
aku sangat menyukainya. Katanya itu sudah menjadi tugasnya untuk menyenangkan
pelanggan, dan dia bertanya bagaimana kabar bibiku. Awalnya, aku agak bingung
harus menjawab apa, akhirnya aku hanya menjawab seadanya dan mengatakan jika
aku sudah lama tidak berhubungan dengan bibiku. Setelah itu dia menutup
teleponnya.
“Apa
kau sudah siap?”
Aku
menatap Jung melalui cermin dan dia tampak terpaku sesaat dan lantas
mengeluarkan senyuman manisnya. Sekarang, senyuman kesukaanku bukan lagi
senyuman milik Taehyung, tapi milik kekasihku sendiri. Dia berjalan
menghampiriku dan berdiri tepat dibelakangku.
“Jadi,
apa kau akan bilang jika tingkahku ini berlebihan dengan memesan gaun hanya
untuk datang ke pesta Kyung Soo?” aku menaik-turunkan alisku, masih menatapnya
melalui cermin.
Akhirnya
dia menghela napas dan melingkarkan tangannya di pinggangku. Ya Tuhan! Jantungku berdebar cepat begitu
merasa jika jarak ini sudah sangat dekat. Kurasa, setiap gadis akan merasakan
hal yang sama jika orang yang ia cintai memeluknya dari arah belakang seperti
ini. Jung meletakkan kepalanya di lekukan leherku. Well, penata rias itu menyanggul rambutku, menyisakan sedikit di
sisi kiri dan kanan, mereka juga memakaikan anting serta kalung berlian di
leherku. Ini pinjaman, nanti akan dikembalikan, yang perlu kulakukan adalah
menikmati detik-detik seperti ini.
“Baiklah,
maafkan aku. Aku tidak akan mengatakan hal itu lagi. Aku hanya merasa jika itu
berlebihan. Kau memiliki banyak koleksi gaun di wardrobe itu dan masih ingin memesan gaun lagi hanya untuk datang
ke pesta Kyung Soo?”
Aku
terkekeh pelan, lihatlah, siapa yang mengira jika pria yang selalu tampak keren,
dingin, dan kaku ini bisa bertingkah begitu manja padaku. “Aku melakukan ini
bukan demi pergi ke pesta Kyung Soo, tapi aku memikirkan kemana, dengan siapa,
dan akan berada dimana aku nantinya. Aku akan datang ke pesta seorang Idol,
lalu aku akan pergi dengan kekasihku yang adalah seorang Idol, dan aku akan
dikelilingi oleh artis-artis dari Seoul. Aku berpikir jika aku harus tampil
baik di depan mereka karena dengan begitu aku tidak akan mempermalukanmu. Pada
akhirnya, aku juga membawa namamu selalu bersamaku, Jung.”
Dia
mengangguk pelan. “Aku mengerti. Harusnya aku bisa berpikir sepertimu.”
“Tidak
perlu, kau cukup berpikir seperti apa yang selalu kau lakukan karena jika kau
berpikir sepertiku maka hubungan ini tidak akan pernah terjadi.”
Kami
saling tersenyum di depan cermin. “Well,
apa kita akan berdiri di sini terus hingga pestanya selesai dan akhirnya kita
tidak datang?”
Jung
melepas pelukannya dan merangkul pinggangku. Kami berjalan meninggalkan
apartemenku. Malam ini, kami akan menggunakan jasa supir pribadiku. Dia sudah
digaji hingga aku menyelesaikan sekolahku di sini dan setelah itu aku akan
benar-benar menjalani hidupku sendiri.
“Kau
tahu, setelah semua yang terjadi, apa kau akan tetap tinggal di Seoul? Atau kau
akan meneruskan kuliah di negara lain?”
Aku
menyandarkan kepalaku di pundak Jung. “Entahlah, aku juga tidak bisa
memperkirakannya untuk saat ini. Mungkin kita harus menunggu hingga pengumuman
kelulusan nanti,” jawabku.
“Kuharap
kau tidak pindah dari sini. Aku tidak tahu apakah aku akan bisa berjauhan
denganmu. Asal kau tahu saja, satu minggu ketika aku pergi ke Jepang itu adalah
hari-hari terberat yang pernah kumiliki. Rasanya aneh tidak melihatmu di
dekatku. Itu membuatku tidak fokus. Aku sering dimarahi ketika di sana, tapi
semua Hyung mengerti keadaanku jadi
mereka tidak berbicara apapun atau ikut-ikutan memarahiku.”
Aku
meliriknya jahil. “Wah, Sir, Anda
sudah tidak bisa berjauhan dengan saya ya. Saya jadi merasa tersanjung, dan
sebenarnya saya juga merasakan hal yang sama.”
“Jangan
bercanda. Aku sedang serius, Nonaku.”
“Aku
juga sedang serius, Sir. Baiklah, kemungkinan aku pindah itu kecil. Lagipula,
aku suka tinggal di kota ini.”
“Aku
yakin kau pasti suka. Nanti, aku akan mengajakmu liburan ke Jeju.”
“Apa
itu Jeju?”
“Bodoh!
Jeju adalah nama sebuah pulau dan di sana kau akan melihat keindahan Korea,”
ujarnya.
“Jangan
katakan lagi, oke? Kau membuatku ingin pergi kesana sekarang juga.”
Dia
tertawa dan saat itu juga mobil yang kami naiki berhenti. Aku mengedarkan
pandanganku dan mendapati jika saat ini kami sudah ada di depan gedung pencakar
langit yang indah. Wah, ini adalah
gedung agensi yang menakjubkan.
Supir
membukakan pintu untuk kami, begitu Jung keluar, dia membantuku untuk turun
dari mobil. Saat aku berhasil menapaki bumi dengan baik, para wartawan yang
berbaris dipinggir red carpet-nya
serentak menoleh kearah kami.
Aku
tersentak saat mereka berbondong-bondong berlari kearah kami, sebagian dari
mereka tetap memotret tamu-tamu lain yang baru saja datang. Pihak keamanan
berhasil tiba lebih dulu, mereka membentuk lingkaran melindungiku dan Jung.
Supirku telah masuk ke mobil dan melaju untuk memarkirkannya. Jung merangkulku
erat ketika aku berniat untuk menyembunyikan wajahku, dia berbisik padaku.
“Jangan, kau harus tetap terlihat baik-baik saja, jangan hancurkan persiapan
yang sudah kau buat hari ini. Kau adalah pacarku dan mereka semua sudah tahu.”
Aku
agak ragu awalnya, tapi setelah meyakinkan diriku sendiri. Akhirnya aku
mengangkat wajahku dan tersenyum. Mataku perih ketika serbuan blits kamera langsung menyerbuku dan
Jung.
“Nona, bagaimana tanggapan Anda mengenai sidang
ayah Anda yang akan dilaksanakan besok pagi? Apakah Anda benar-benar
menginginkan ayah Anda untuk turun jabatan?”
“Nona, bagaimana kau bisa mengenal Jungkook
dan BTS member lainnya?”
“Nona, apakah benar jika hubungan Anda dan
Goo Euna buruk dan apakah benar kalau pembeberan kenyataan mengenai keluarga
kalian tidak mendapatkan persetujuan darimu?”
“Maaf, Nona, Nona, apakah benar jika Anda
tidak sama sekali menyetujui ide saudara tiri Anda untuk membeberkan ke publik
mengenai status Anda?”
“Nona,”
“Nona,”
Ya
Tuhan, kepalaku berdenyut saat mendengar suara-suara aneh itu. Maaf, kurasa aku
harus mengatakannya, tapi apa mereka
semua bodoh! Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang mereka katakan.
Ya ampun, mereka benar-benar sudah membuang waktu meneriaki kami dan berbicara
dalam bahasa yang tidak kukuasai.
Pihak
keamanan berhasil membawa kami masuk ke dalam gedung. Akhirnya, aku bisa
menarik napas lega. Itu tadi, benar-benar brutal dan mengerikan.
“Ya
Tuhan, Jung, kau lihat, aku belum bisa menerima keadaan seperti tadi, itu masih
membuatku pusing,” decakku.
“Semuanya
akan berlalu, biarkan waktu yang membereskan keadaan ini, dan besok adalah hari
besar yang lainnya untuk kita. Ayo, kita harus masuk sekarang karena pesta akan
segera dimulai, kurasa kau tidak ingin melewatkan penampilan mereka.”
Aku
mengikuti langkah Jung masuk ke dalam gedung lebih jauh, mungkin kami akan
menuju ke Ballroom sekarang karena setahuku pesta biasanya diadakan di
Ballroom.
Ini
adalah tempat yang luar biasa, lebih bagus dibandingkan menyewa gedung serba
guna. Ballroom gedung ini disulap oleh tangan-tangan pintar hingga menjadi
seperti ini. Di depan sana ada panggung yang cukup luas, sederhana, elegan dan
sangat simple. Lampu-lampu bergerak berkeliling menyorot ruangan ini, ada
kamera di mana-mana. Cahaya remang-remang membuatnya terasa lebih keren, ini
seperti menghandiri konser. Aku pernah datang kesebuah konser penyanyi
kebanggan Amerika, Justin tentu saja. Tapi tempat ini sedikit lebih sederhana
dibanding konser musik besar itu.
Aku
mengedarkan pandanganku kesekeliling ruangan ini mencoba menemukan keberadaan
Kyung Soo. Tapi aku tak bisa melihatnya dimanapun.
“Apa
orang-orang yang ada disekeliling kita saat ini semua adalah artis?” aku
berbisik pada Jung.
Dia
berdehem pelan, membawaku mengikuti langkahnya, kami sedang mencari Kyung Soo
untuk memberinya selamat. “Kebanyakan iya, ada sebagian dari orang-orang di
sini yang statusnya adalah pengamat dan kritikus musik, ada petinggi-petinggi
agensi yang menaungi grup Kyung Soo juga grup lainnya, Super Junior, Girls
Generation, TVXQ, F(x), Shinee, Red Velvet, dan masih banyak lagi.”
Aku
mengangguk sebagai respon, ya Tuhan itu artinya aku akan bertemu dengan Super
Junior juga? Aku hanya mengenal nama itu saja jika ditanya tentang musik dari
Korea. Aku memang minim pengetahuan tentang musik, jangankan dari Korea yang
dari Amerika saja aku tidak tahu banyak. Setiap kami berpapasan dengan
orang-orang, maka kami akan membungkuk sebagai tanda salam dan hormat. Tapi
mereka tidak membalas dan hanya tersenyum.
“Haruskan
kita membungkuk ke semua orang, Jung?”
“Kau
tidak tahu, aku dan grupku masih tergolong muda di dunia musik dan orang-orang
yang tadi berpapasan dengan kita merupakan sunbae.
Jadi, mau tak mau kita harus membungkuk memberi salam,” ujarnya.
“Apa
itu sunbae?”
“Sejenis
senior,” katanya. Aku mengangguk lagi.
Untuk
yang kesekian kalinya kami membungkuk, kali ini pada seorang wanita cantik
dengan gaun silver yang tampak sangat menakjubkan di tubuhnya yang indah. Ya
tuhan, dia menawan sekali.
“Ah,
kau Kim Yoora kan? Bersama Jungkook?”
“Senang
bisa bertemu dengan Anda.” Aku tersenyum manis padanya. Dia tersenyum lebar
padaku dan memelukku akrab.
“Aku
lebih senang lagi karena bisa bertemu denganmu secara langsung. Kau adalah
seorang warrior. Aku melihat apa yang
sudah terjadi dan itu benar-benar sudah menyentuh hatiku dan juga hati banyak
orang di Korea. Aku Taeyeon.”
“Ngomong-ngomong,
bisakah kami tahu keberadaan Kyung Soo?”
Wanita
bernama Taeyeon itu tersenyum lagi. “Tentu, dia ada di backstage. Kalian bisa kesana. Aku permisi dulu, kalau teman-teman
mencariku dan aku telat sampai di kursiku mereka akan mulai mengomeliku. Dan
Yoora, kita harus keluar bersama kapan-kapan.” Dia memelukku lagi. Aku dan Jung
membungkuk lagi padanya.
“Wah, dia cantik sekali. Jung, apa kau
benar-benar tidak salah memilihku menjadi kekasihmu? Ada begitu banyak wanita
dan gadis cantik di kota ini dan bahkan sekarang di ruangan ini. Taeyeon itu,
dia benar-benar wanita yang menakjubkan sekali.” Aku berdecak kagum.
“Aku
tahu, tapi sayangnya aku tidak bisa melihat gadis cantik lagi karena gadis
mirip bebek yang saat ini ada disampingku telah merebut hatiku.”
Aku
mencubit pinggangnya, membuatnya meringis pelan. “Sudah lama, aku tidak
mencubitmu dan menyikutmu kan?”
Aku
tertawa saat dia mengendus kesal. Kami terdiam hingga akhirnya tiba di backstage yang tadi dimaksudkan oleh
Taeyeon. Petugas keamanan membuka pintu untuk kami. Jung membawaku melangkah
masuk ke dalam.
Mataku
menangkap Kyung Soo yang tengah duduk dikursi malas, menatap serius kearah
ponsel ditangannya. Ada banyak pria diruangan ini dan beberapa wanita yang
kuyakini adalah penata rias mereka. Aku tak sama sekali mengenal mereka kecuali
Kyung Soo.
Semua
mata menatap kearah aku dan Jung. Beberapa di antara para pria dengan tuxedo
putih itu tersenyum pada Jung. “Kami datang ke sini atas undangan dari Kyung
Soo Hyung dan berniat untuk memberi
ucapan selamat padanya dan pada semua Hyung
di sini.” Jung membungkuk dan aku juga ikut melakukannya.
Setelah
mendengar suara Jung, barulah Kyung Soo mengangkat wajahnya dari layar ponsel
dan menatap langsung kearahku dan Jung. Wajahnya tampak terpaku padaku untuk
sesaat sebelum akhirnya sebuah senyuman lebar tersungging di wajahnya. Dia
berdiri dari kursi malasnya, meninggalkan ponselnya tergeletak di sana dan
berjalan menghampiri kami.
“Ya
Tuhan, aku sudah menunggu kalian sejak tadi. Kupikir kalian tidak akan datang
mengingat apa yang baru saja terjadi. Aku merasa tersanjung karena kalian sudah
menyempatkan untuk datang. Oh ya, Kook, terima kasih banyak karena sudah
membawa gadis kecil ini kemari. Aku benar-benar ingin melihat bagaimana
keadaannya. Well, Yoora, mari
kukenalkan pada yang lain.” Kyung Soo menarikku dari samping Jung dan sekilas
ketika aku melirik ke arahnya dia terlihat jengkel.
Pertama
Kyung Soo menarik tanganku menuju seorang pria yang duduk di depan cermin
paling ujung dari empat cermin. “Hai, aku Suho.” Pria itu tersenyum padaku.
“Hai
Oppa, senang bertemu denganmu.”
“Hyung, dia tidak bisa bicara dalam
bahasa kita, jangan gunakan bahasa korea, gunakan bahasa inggris,” ujar Kyung
Soo jahil.
“Maaf,
aku tidak tahu jika gadis dengan wajah asli korea tidak bisa bicara dalam
bahasa korea. Aku Suho, senang bisa melihatmu, gadis warrior,” balas pria bernama Suho itu.
Kenapa
mereka semua memanggilku gadis warrior?
Apa maksudnya itu? Kali ini aku berhadapan dengan pria yang ada di sebelah
Suho. Dia terlihat santai dan kurasa pria ini pribadi yang menyenangkan.
“Hai,
aku Baekhyun.”
“Hai
Oppa,” ujarku singkat dengan senyuman
di wajahku.
Lalu
pria yang ada di sebelah Baekhyun. “Hai, aku Sehun.” Dia terlihat lebih dingin.
Aku
terseyum kaku padanya. “Hai Oppa.”
Lalu
di kaca yang terakhir. “Aku Kai. Akhirnya aku bisa bertemu dengan gadis yang
sudah berhasil membuat teman baikku tidak bisa tidur akhir-akhir ini. Kau kecil
dan cantik. Sekarang, aku jadi mengerti.” Wajahku memerah dengan sendirinya
mendengar ucapan jahil dari pria bernama Kai ini. Kelihatannya dia adalah yang
paling dekat dengan Kyung Soo.
“Hai
Oppa, senang bisa bertemu denganmu.”
Aku tersenyum padanya, dia pribadi yang ramah.
Selanjutnya
Kyung Soo membawaku ke sudut ruangan di mana ada tiga orang pria yang tengah
duduk berkeliling di atas sofa. Semuanya tampan, seandainya aku tidak ingat
jika aku sudah memiliki Jung aku pasti sudah membiarkan diriku terpesona pada
pesona yang dimiliki oleh mereka.
“Hai
Yoora, aku Chanyeol. Dan aku akan meminta maaf atas nama Kyung Soo karena dia
sudah dengan bodoh menabrakmu waktu itu dan maafkan kami juga karena kami tidak
sempat mengunjungimu di rumah sakit.” Dia tersenyum padaku.
Aku
ikut tersenyum padanya. “Tidak apa-apa, itu bukan masalah yang besar, Oppa.”
Pria
selanjutnya duduk di hadapan Chanyeol. “Aku tidak percaya akhirnya aku bisa
bertemu denganmu, padahal baru tadi aku mendengar semua orang di sekelilingku
membicarakan hal tentangmu. Dan juga peresmian hubunganmu dengan Jungkook
adalah hal yang sedikit membuatku sedih harusnya kami bisa melakukan sesuatu
untukmu dan Kyung Soo. Aku Xiumin.” Dia terkekeh geli saat melihat wajah Kyung
Soo yang tampak memerah. Pria-pria lainnya juga ikut tertawa.
“Jangan
mempermalukanku, kumohon,” ujar Kyung Soo yang berdiri di sampingku.
Aku
tidak mengatakan apapun karena aku tidak tahu harus mengatakan apa pada pria
yang bernama Xiumin itu.
“Aku
Lay, jangan dengarkan dia, oke? Pria itu memang sedikit tidak waras.” Aku
tertawa mendengarnya.
“Jangan
mempermalukanku di depan gadis cantik itu, Lay.” Xiumin memasang wajah
garangnya, tapi itu justru membuat semua orang tertawa termasuk aku dan Jung.
Dia sudah duduk di samping Kai.
Kyung
Soo menarikku kembali menghadap pria lainnya yang duduk di kursi malas yang ada
di samping kursi malas yang ia duduki tadi. Ada tempat pria yang duduk
bersampingan di sana. Dan mereka sedang menungguku sampai di sana. Setelah
dilihat ulang ternyata ruangan ini besar juga.
“Aku
Tao.”
Aku
membungkuk sambil tersenyum padanya. Pria yang satu ini, terlihat dingin dan
kaku. Dia bahkan hanya memasang senyum sekilas padaku.
“Jangan
terlalu memikirkan nada bicaranya. Aku Luhan.” Dia tersenyum padaku.
“Hai,
Oppa.”
“Dan
aku Chen.”
Aku
memandang pria yang mengenalkan dirinya sebagai Chen, dia memiliki senyuman
yang manis. “Hai, Oppa.”
“Aku
tidak percaya, aku mendapat kesempatan terakhir untuk berkenalan denganmu.
Kalau begitu, ini harus menjadi istimewa. Aku Kris.” Pria bernama Kris itu
berdiri dari duduknya, berjalan kearahku dengan senyuman penuh karismanya. Dia
bisa membuat gadis manapun meleleh dengan hanya melihatnya tersenyum seperti
itu.
“Senang
bertemu denganmu, gadis kecil.” Meraih tanganku dan mengucup punggung tanganku
sebagai tanda penghormatan, kurasa.
Aku
tersenyum kikuk padanya. “Aku pastikan itu hanyalah bagian dari proses
perkenalan, Hyung. Bukan karena kau
tengah berusaha untuk mencuri perhatian gadisku.”
Aku
berbalik menatap Jung. “Tidak, tentu saja tidak, mana berani aku berusaha untuk
menarik perhatian gadismu, Kook. Yang seharusnya kau khawatirkan adalah Kyung
Soo,” ledek pria bernama Kris.
“Baiklah,
perkenalan sudah selesai, kalian bisa pergi ke depan sekarang karena kita akan
segera memulai acaranya,” lerai Kyung Soo.
Dia
mengantarku dan Jung hingga ke pintu keluar backstage.
Aku tersenyum padanya sebelum Jung menarikku untuk pergi dari sana.
Mereka
grup pria yang sangat keren, terdiri dari dua belas orang dan aku agak bingung
bagaimana mereka mengatur koreo dan pembagian vocalnya? Aku tahu Super Junior
dan kuharap aku bisa bertemu dengan salah satu membernya, lagipula ini adalah
kesempatan emas untukku. Ah berbicara soal grup aku benar-benar merasa bodoh karena
sampai detik ini aku tak sama sekali mengetahui apapun mengenai grup Jung, ya
Tuhan dia kekasihku dan aku tidak tahu tentang grupnya sama sekali. Dasar pacar
tidak tahu diri!
Aku
dan Jung tiba di kursi yang telah dilabelkan nama kami dan duduk di sana dengan
tenang, kursi ini benar-benar sangat strategis langsung menghadap ke panggung.
Semua orang sudah duduk di kursinya masing-masing, ada yang sibuk dengan
ponselnya dan ada yang sibuk berbisik-bisik tentang sesuatu yang tidak
kuketahui apa, karena sekali lagi, aku tidak bisa bahasa korea.
“Suatu
saat maukah kau berjanji padaku?” aku berbisik pada Jung yang terlihat diam.
Aku
menghela napas dan saat meliriknya, dia terlihat menunggu perkataanku
selanjutnya. “Kau harus mengenalkanku dengan grupmu dan mengundangku ke acara
konsermu atau kemanapun kalian akan pergi, sekali saja, karena saat ini aku
jadi merasa begitu buruk karena sama sekali tidak mengetahui tentang grupmu,”
sambungku.
“Tahu
ataupun tidak tahu, itu bukanlah sebuah masalah yang besar untukku. Yang
terpenting kau tidak perlu mengkhawatirkanku ketika aku berpergian keluar
negeri,” jawabnya.
“Kumohon,
berjanjilah padaku, sekali saja. Ajak aku menonton, jika suatu saat ada yang
bertanya mengenai kau dan grupmu padaku aku akan memiliki jawaban dan tidak
merasa malu karena tak tahu apa-apa.”
“Baiklah,
aku berjanji. Nanti ketika kami merilis album baru, aku akan mengajakmu ke
acara pertama kami. Kau senang?”
Aku
tersenyum lebar padanya, entah dia bisa melihatnya atau tidak karena ruangan
ini sudah menjadi gelap beberapa menit yang lalu. “Terima kasih.” Aku mengecup
pipinya dan lantas bersandar di pundaknya. Aku merasakan senyumannya di atasku.
Perhatianku
sepenuhnya terpusat kearah panggung megah itu saat lampu-lampu sorot hidup dan
ada dua belas lampu yang berkeliling di panggung itu. Samar-samar aku melihat
bayangan mereka di balik asap panggung. Ya Tuhan, mereka kelihatan keren dan
aku yakin, Jung dan keenam pria yang sudah kukenal cukup baik itu pasti lebih
keren lagi.
Musik
menyala detik berikutnya dan semua orang bertepuk tangan riuh termasuk para
gadis yang menjerit-jerit seperti melihat elien tampan. Gadis-gadis yang ada di
sana itu adalah para pnggemar yang beruntung, hingga bisa melihat langsung
idola mereka. Aku tak bisa menahan cengiran lebar di wajahku saat mendengar
saura para pria tampan dalam balutan tuxedo putih yang baru saja berkenalan
denganku kurang dari lima belas menit yang lalu.
Mereka
memiliki suara yang menakjubkuan. Lagunya bagus, meski aku tidak tahu artinya
yang jelas aku mengerti di bagian ‘call
me baby’ dan ‘I don’t care’ lalu
‘you know my name girl’ lalu ‘you’re the one’ dan ‘baby girl’ dan semua lirik yang berasal
dari bahasa inggris. Itu terdengar seperti lagu yang manis.
Tapi
diantara mereka semua yang paling mencolok di mataku adalah Kyung Soo. Dia
memiliki suara yang sangat indah, aku belum pernah mendengar Jung bernyanyi dan
untuk sekarang aku berpendapat jika suara Kyung Soo lebih bagus dari suara
Jung.
“Jangan
memuji pria lain diam-diam, Nona. Itu tindakan yang sangat buruk padahal kau
sedang bersama kekasihmu saat ini.” Aku tertarik kembali kekenyataan saat
mendengar suara dingin Jung. Aku kembali melihat ke panggung dan baru menyadar
jika lampu telah kembali menyala kini mereka berdiri di sana sambil menjawab pertanyaan
yang ditanyakan oleh pembawa acara.
“Aku
tidak tahu bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu padaku, tapi maaf, aku
tidak bermaksud memuji pria lain di
depanmu karena aku belum pernah mendengarmu bernyanyi jadi kupikir suara Kyung
Soo benar-benar indah.”
Aku
merasakan tingkat kejengkelan Jung semakin bertambah. “Malam ini, aku akan
bernyanyi untukmu sampai kau tertidur,” balasnya dengan ketus.
Aku
terkekeh geli, lihatlah dia sedang cemburu. “Jangan begitu, Jung. Kau tidak
perlu cemburu padanya, aku sudah menjelaskan alasanya lebih dari satu kalikan.”
“Aku
tidak cemburu, siapa yang cemburu, konyol sekali.”
“Teruslah
mengelak, tapi kau tidak akan bisa berbohong dariku.” Dia terdiam dan akhirnya
mengecup sisi kepalaku pelan, memberikan efek kenyamanan yang membanjiri
tubuhku.
Semua
orang tampak serius mendengarkan apa yang orang-orang itu bicarakan di depan
sana sedang aku hanya menikmati pundak Jung yang nyaman karena aku sama sekali
tak mengerti apa yang mereka bicarakan. Aku juga tak ingin ambil pusing
lagipula mereka pasti sedang membicarakan mengenai perbedaan konsep album baru
grup Kyung Soo dengan album yang sebelum-sebelumnya, aku tahu itu karena itu
adalah sesuatu yang umum.
“Aku
yakin besok, akan ada banyak wartawan di sekolah dan diluar sana mereka juga
pasti tengah menunggu kita.” Tiba-tiba Jung kembali bersuara. Aku mendongak
menatapnya.
“Sejujurnya
aku masih merasa takut pada orang-orang, aku merasa mereka semua tidak akan
menerimaku.”
“Tidak,
kau harus kembali mengingat perkataan Taeyeon, dia dan ada banyak orang diluar
sana yang akan menerimamu, Yoora. Sekalipun tidak ada dan semuanya berubah
menjadi semakin buruk, kau harus selalu mengingatnya jika kau memiliki aku, kau
akan selalu memiliku di keadaan terburuk sekalipun.” Aku tersenyum padanya, ada
banyak cinta di matanya, saat ini aku kembali menikmati menyelam di air hangat
penuh kasih yang terpancar dari mata Jung.
“Terima
kasih lagi.” Aku mengecup pipinya lagi dan dia menyeringai lebar padaku
membuatku tertawa.
“Aku
menjamin, malam ini aku akan mendapatkan yang lebih dari pada itu.”
Wajahku
memerah begitu mengerti maksud perkataannya. Menyembunyikan wajahku di
pundaknya dan berharap dia tak akan melihatnya.
Setelah
obrolan panjang mereka dan pemotongan pita serta letusan api-api kecil dari
samping panggung tanda jika album baru grup Kyung Soo sudah resmi sekarang dan
diakhir acara nanti akan ada beberapa penggemar mereka yang beruntung dengan
mendapatkan album baru secara cuma-cuma plus
tanda tangan gratis, biasanya seperti itu.
Semua
orang berbaur begitu acaranya selesai dan ya ini memang tidak terlihat seperti
pesta dansa, lagipula ini bukan pesta dansa jadi tak akan ada orang yang
berdansa di sini. Aku dan Jung ikut beranjak dari kursi yang sangat nyaman itu
menuju ke ruang yang lebih resmi, katanya akan ada pesta privat hanya khusus
untuk para member dan artis-artis satu manajemen. Aku dan Jung ke sana hanya
untuk menemui Kyung Soo untuk berpamitan, kurasa aku dan Jung masih harus pergi
kesekolah besok pagi.
Jung
membisikan sesuatu pada penjaga dan mereka mengangguk lalu masuk ke dalam tanpa
membukakan pintu untuk kami, aku berdecak sebal.
“Kau
tahu, ini tidak sopan namanya, walaupun kita tidak diundang, tapi tetap saja
kita tamu di pesta yang sebelumnya kan.”
“Diamlah,
aku juga tidak ingin masuk ke dalam sana, lebih baik jika kita di sini saja,
biar Kyung Soo Hyung yang menemui
kita.”
Aku
diam saja mendengarnya dan kembali menyandarkan kepalaku pada lengan kekarnya.
Rasanya, ini adalah hari yang cukup melelahkan, malam ini aku akan minum obat
dari dokter dan membiarkan alam bawah sadarku menari-nari dan mengajakku
terbang keangkasa.
Tak
lama pintu itu terbuka kembali dan menampilkan sosok yang sudah kami tunggu
sejak tadi. Dia tersenyum lebar padaku dan Jung.
“Maafkan
aku atas ketidaksopanan yang sudah dilakukan oleh penjaga itu, dia baru
diterima bekerja di sini. Jadi, mengapa kalian masih berdiri di sini dengan
senyuman bodoh itu? Ayo masuk, aku mengundang kalian sebagai tamu istimewaku,”
ujarnya dengan senyuman hangat. Dia bisa membuat gadis manapun meleleh seperti
cokelat batangan yang diletakkan di wajan bersuhu 100°C.
“Tidak,
Hyung. Kami kemari bukan untuk ikut
masuk ke dalam bersamamu, tapi untuk pulang dan rasanya tidak sopan sekali jika
kami tidak menemuimu sebelum pulang mengingat jika kaulah yang mengundang kami
ke sini.” Jung berbicara dalam bahasa korea yang membuatku hanya diam karena
tidak mengerti.
“Mengapa
kalian buru-buru? Malam ini, aku ingin kalian jadi bagian dari kebahagiaanku,”
ujarnya terlihat kecewa. Aku memandang Jung tajam, apa yang dia katakan sampai
Kyung Soo hingga dia terlihat kecewa seperti itu.
“Apa
yang dia katakan padamu, Oppa?
Maafkan aku, tapi jika dia mengatakan tentang kami yang harus pulang sekarang,
maka itu memang benar karena bagaimanapun juga kami ini masih memiliki tanggung
jawab untuk datang dan belajar seperti biasa di sekolah.” Aku nyengir padanya
dan dia terlihat berpikir sebelum menghela napas dan mengangguk.
Aku
terpaku begitu dia melangkah maju dan memelukku erat. “Aku tak sabar menantikan
pertemuan kita selanjutnya, gadis warrior.
Aku akan merindukanmu,” bisiknya dekat telingaku. Tubuhku kaku sesaat mendengar
bisikan halusnya. Apa aku tak salah dengar?
Aku
tersenyum kikuk padanya dan membiarkan Jung menarikku pergi dari sana. Aku tak
tahu apa yang Jung pikirkan saat ini, tapi dia kelihatan marah atau kesal ah tidak, mungkin dia sedang cemburu.
Dia
hanya diam hingga kami tiba di luar dengan aman, pihak keamanan berhasil
menjalankan tugasnya dengan baik. Aku menghela napas lega begitu mobilku sudah
melaju meninggalkan gedung ini. Aku melirik pada Jung dan dia masih diam,
wajahnya terlihat kaku.
“Apa
kau kesal padaku?” tanyaku pelan.
Aku
tak melihat ada tanda-tanda dia akan merespon pertanyaanku. Mengapa dia selalu
seperti ini? Dia selalu bersikap seperti anak kecil, aku sudah menjelaskan
padanya tentang ini berulang kali, tapi dia tidak juga mengerti. Apa yang harus
dia khawatirkan? Atau takutkan? Aku sudah mengatakan padanya, aku mungkin
menilai baik pria-pria yang ada di dekatku, dan mungkin mereka tidak
menyebalkan sepertinya, mereka mungkin manis dan baik hati, tapi mereka tidak
memiliki apa yang dimiliki olehnya dan aku sudah katakan hal itu padanya jika
dia memiliki hatiku yang akan selalu menjadi miliknya.
Apalagi
yang harus kulakukan untuk membuatnya mengerti? Dia tidak perlu mengkhawatirkan
Kyung Soo atau siapapun karena mereka sudah seperti teman. Satu-satunya pria
yang lebih dari sekedar teman untukku adalah Jung, hanya dia, tapi dia tidak
mengerti. Apa susahnya untuk percaya padaku?
Sebuah
hubungan dilandasi atas kepecayaan yang tulus, kasih tanpa pamrih, dan cinta
yang murni. Di setiap jenis hubungan entah itu pertemanan atau persahabatan
atau percintaan yang menjadi unsur terkuat adalah kepercayaan. Semuanya dimulai
dari kepercayaan, bagaimana sebuah hubungan itu akan bertahan jika di dalamnya
tak memiliki kepercayaan?
Kepercayaan
adalah kunci dari semuanya. Dan dia tidak percaya padaku, jika aku tak akan
membiarkan siapapun mencoba untuk meraih tempat yang telah ia miliki di hatiku.
Aku mencintainya, aku menyayanginya dan aku percaya padanya.
Aku
tidak tahu sejak kapan pipiku basah dan sejak kapan aku menangis, tapi Jung
tidak tahu, dia masih menikmati kesendiriannya, terkadang pria itu bisa menjadi
begitu egois. Aku mengusap pipiku dan melangkah turun dari mobil begitu supir
pribadiku berhenti tepat di depan pintu utama gedung apartemenku. Aku tidak
menoleh pada Jung, sekarang terserah padanya, apakah dia ingin bertahan pada
kemarahan dan kekesalannya yang konyol itu atau dia akan mencoba untuk
memperbaikki masalah.
Aku
lebih dulu sampai di apartemenku dan saat aku menoleh kearah belakang aku sama
sekali tak melihat ada tanda-tanda keberadaan Jung. Diam-diam aku menghela
napas kecewa dan memutuskan untuk menutup pintu lalu menguncinya, lagipula Jung
tahu kode keamanan apartemenku karena nyaris setiap hari dia ada di sini.
Mungkin malam ini, dia membutuhkan waktu untuk menenangkan diri dan berpikir.
Dan mungkin juga aku membutuhkan waktu untuk diriku sendiri dan menghapus
kekecewaanku padanya, atau aku harus kembali berusaha untuk mengerti dirinya
lebih dalam lagi. []
Kyung Soo :)
Ini sekilas penampilan Yoora :*
My Man :*
di FF ini pakek EXO ot 12 :)
Kuk! Ngeselin kamu ya~ *jewer kuki*
BalasHapusJewer ajaa chinguu emang dasar tu bocah *apaini
BalasHapusbtw gomawo chingu😉
Jewer ajaa chinguu emang dasar tu bocah *apaini
BalasHapusbtw gomawo chingu😉
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus