Selasa, 25 Agustus 2015

INTO HIS WORLD BAB 30

WARNING : Masih pemula, masih amatiran, masih dalam proses belajar, butuh saran dan komentar yang membangun juga. Jadilah pembaca yang baik! Jangan mengkopi apapun tanpa izin! Maaf buat typos yang bertebaran disana-sini. Happy Reading!





BAB 30


Empat tahun kemudian~

“Yoora, apa berkas meeting hari ini sudah kau siapkan?”
“Sudah, Sir. Saya sudah menyiapkannya di ruangan Anda,” ujarku seraya membungkuk pada Ja Yeon.
Pria itu mengangguk dan berjalan masuk ke dalam ruangannya. Aku menghembuskan napas lega. Untunglah aku berhasil menyelesaikan berkas penting itu sebelum waktunya tiba atau jika tidak bisa-bisa aku kena marah lagi olehnya.
Ya, aku bekerja menjadi sekretaris kakaknya Jimin di Park Enterprises meski sebenarnya aku bisa memilih Livid Enterprises yang saat ini sudah dipegang penuh oleh temanku Choi Jin Hwa.
Rasanya tidak enak jika aku harus menjadi sekretarisnya apalagi jika mengingat hubungan pertemanan kami, apa nanti yang akan dikatakan oleh orang-orang.
Aku baru saja lulus tiga bulan yang lalu dari Seoul National University dengan predikat berprestasi, sedang Hye Ni hanya lulusan biasa dan Euna mendapatkan predikat jenius. Meski begitu diantara kami bertiga justru Hye Ni yang lebih dulu mendapatkan pekerjaan dan lalu Euna dan yang terakhir adalah aku. Cukup menyebalkan memang, tapi ya mau bagaimana lagi aku tidak bisa marah pada siapapun.
Sudah empat tahun berlalu dan semuanya berjalan dengan baik, nama Bangtan Boys masih melambung dengan tinggi dan saat ini mereka sudah menjadi ‘sunbae’ di industri musik korea. Para penggemar mereka tersebar hingga ke semua penjuru di bumi ini dan kabar terakhir yang kudengar mereka telah menyelesaikan tour dunia ke enam mereka. Mereka akan pulang minggu ini kalau tidak salah hari sabtu. Mataku melirik untuk melihat tanggal hari ini dan mataku membulat saat melihat jika sekarang adalah hari sabtu.
Itu berarti, Bangtan akan pulang siang ini. Sial, harusnya aku tidak melupakan hari penting ini. Mereka bisa marah dan tidak akan menegurku hingga seminggu lamanya jika aku sampai lupa menjemput mereka di bandara. Itu sudah pernah terjadi dua tahun lalu dan aku benar-benar kapok, berjanji tidak akan pernah lupa lagi untuk menjemput mereka semua.

Hei, Ms Amerika. Jangan sampai telat menjemput kami hari ini ya.” Aku tersenyum membaca pesan Taehyung. Aku sedang dalam perjalanan menuju bandara sekarang.
Untuk yang bertanya-tanya di mana Jung-ku berada saat ini, dia sedang menempuh pendidikannya di Harvard dengan giat agar dia bisa segera meminangku.
Sekarang, aku sudah bisa mengendarai mobilku sendiri, aku membeli mobil ini satu tahun lalu karena paksaan dari pamanku. Katanya, dia akan marah jika aku tidak menuruti keinginannya itu.
Oya, tentang Jessy, akhirnya dia berhasil mewujudkan impiannya untuk menjadi bagian dari keluarga istana Inggris, entah bagaimana dia bisa menemukan pangeran itu, tapi yang jelas aku turut senang untuknya. Aku juga sudah belajar bahasa korea dan sekarang aku sudah lancar menggunakannya. Jadi aku tidak perlu bingung lagi saat orang-orang disekitarku bicara dalam bahasa mereka karena aku sudah bisa dan mengerti juga bahasa mereka.
Banyak hal yang terjadi selama empat tahun ini, tidak mudah bagi Jung untuk menerima kepergian kakeknya, dia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali bangkit dan menjalani hari-harinya seperti biasa. Ibunya tetap tinggal di Las Vegas hanya saja sesekali dia akan pulang untuk melihatku dan keadaan suaminya, hubungan mereka sudah membaik, meski itu bukan berarti mereka saling mencintai, di Las Vegas sana wanita itu memiliki kekasih.
Euna sudah berhasil mendirikan butik miliknya dan akhir musim panas ini dia akan segera melangsungkan fashion show ke duanya. Hye Ni menjalani karirnya sebagai staff accounting. Dan aku sudah cukup beruntung dengan menjadi sekretaris dari Park Ja Yeon.
Aku sudah membelikan bunga untuk pria-pira itu dan juga di rumahku aku sudah menyiapkan daging panggang dan sate ikan kesukaan mereka. Euna dan Hye Ni akan datang ke rumah dan membereskannya sedang Jin Hwa, ah pria itu sedang sibuk dengan urusan kantornya. Dia itu seorang CEO muda sama seperti Jung-ku.
Bagaimana kabarnya pria itu? Sudah lima hari ini dia tidak menghubungiku. Aku harap dia tetap baik-baik saja.
Ponselku berdering saat aku sedang fokus mengendarai mobilku menuju bandara. Dahiku berkerut saat melihat nomor asing yang menelpon. Aku menekan tombol hijau pada layar dan tubuhku membeku saat mendengar perkataan yang diucapkan oleh seseorang diujung sana.
Nona, saya ingin memberitahu Anda jika pesawat yang dinaiki oleh tunangan Anda Jeon Jungkook mengalami kecelakan beberapa menit yang lalu dan sekarang tim penyidik sedang bertugas untuk menyelamatkan korban. Jika Anda bisa, silakan datang ke bandara, kami tunggu.

Jung. Kecelakaan. Pesawat.
Kenapa dia tidak bilang jika dia pulang juga hari ini? Duniaku jungkir balik saat mendengar berita bom itu. Kakiku menekan gas mobil dan melaju membelah jalan raya menuju bandara Incheon.
Tidak, Tuhan. Jangan ambil dia dariku, kumohon, aku tidak bisa tanpa dia. Air mata banjir di wajahku, membentuk aliran sungai kecil dipipiku.
Aku melepas sepatu kerjaku yang berhak dan berlari dari tempat parkir bandara yang luar biasa luas masuk ke dalam.
Orang-orang menatapku dengan tatapan aneh, tapi aku tidak peduli. Tunanganku mengalami kecelakaan dan mungkin aku tidak bisa bertemu dengannya lagi lantas siapa yang peduli dengan tatapan aneh orang-orang.
Kakiku berlari cepat menuju pintu kedatangan dan seorang security menahanku.
“Apakah Anda Nona Yoora?”
Aku mengangguk padanya dan dia mengantarku ke luar, ke lapangan keberangkatan yang ramai.
Dengan bingung aku melihat dengan tatapan bertanya pada security ini, apa yang dilakukan orang-orang ini di sini? Apa mereka keluarga korban kecelakaannya?
“Hei, Kim Yoora. Hapuslah air matamu itu! Kau terlihat jelek saat menangis. Sekarang, lihatlah kejutan yang sudah kupersiapkan untukmu ini. Semoga kau suka.”
Aku mendongak ke atas dan melihat Jeon Jungkook ada di atas helikopter dengan alat pengeras suaranya. Orang-orang yang berdiri tiga meter di depanku ini merentangkan spanduk yang sudah di beri balon udara di ujung-ujungnya. Mataku membulat tak percaya dan tangis haru pecah lagi dariku.
“MENIKAHLAH DENGANKU, KIM YOORA!”
Itulah tulisan yang ada di spanduk besar itu, orang-orang itu bersorak dan melepaskannya, membiarkan benda itu terbang di bawa balon-balon udara itu.
Aku menatap takjub ke atas dan tidak bisa menahan luapan-luapan kebahagiaan yang memenuhi hatiku hingga membuatku lemas.
Helikopter itu membawa Jung turun tak jauh dari sini dan dia berlari menghampiriku. Yang ada di kepalaku, aku seperti melihat dia menunggangi kuda putih dengan gagah, menghampiriku dan akan membawaku menuju kebahagiaan tiada akhir.
Begitu tiba di hadapanku, Jung berlutut sambil memegang kotak berwarna merah yang berisikan cincin pertunangan kami. Well kami memang sudah membelinya sejak lama hanya saja belum memakainya.
“Tidak ada lagi alasanmu untuk menolak menikah denganku. Aku sudah menyelesaikan kuliahku dan sekarang, saatnya kita menikah.”
Aku tersenyum lebar padanya. “Aku tidak akan menolakmu lagi, Sir.”
“Dan kau lupa jika seharusnya kau menjemput kami, Ms Amerika! Kau tahukan bagaimana jadinya jika kami marah padamu,” teriak seseorang.
Aku dan Jung menoleh dan melihat pria-pria tampan yang selama ini juga selalu mendampingiku tersenyum lebar pada kami.
“Kami juga ikut andil dalam semua ini, mereka semua adalah penggemar kami dan kami minta mereka untuk menolong Jung melamarmu. Ini adalah lamaran paling bersejarah,” decak Jimin.
Aku terkekeh mendengarnya. Mereka saling berpelukan dan rasanya damai saat bersama dengan tujuh pria ini. Mereka adalah keajaiban yang Tuhan kirimkan untukku.
“Terima kasih karena sudah hadir dalam hidup kami dan memperbaiki segala hal yang salah, Yoora. Kami semua menyayangimu dan aku menunggu keponakan pertamaku dari kalian berdua,” ujar Yoon Gi.
“Aku tidak akan menikah dengannya sebelum Euna menikah dengan Jin Hwa,” balasku.
Jung menatap protes padaku. “Kenapa seperti itu? Kurasa Euna tidak masalah jika kita melangkahinya.”
“Mungkin dia tidak, tapi aku iya. Kau bisa bersabar sedikit lagi saja, oke? Lagipula aku sudah menerima lamaranmu, kau tidak perlu takut aku akan lari.”
Yang lain terkekeh mendengar ucapanku dan Jung memelukku erat setelahnya. Hanya Tuhan yang tahu seberapa besar aku mencintainya dan merindukannya juga. Terima kasih sudah hadir di hidupku, Sir. Aku mecintaimu.[]





TAMAT~



HAAAAAAAAAA AKHIRNYA SAYA BERHASIL MENYELESAIKAN FANFIC PERTAMA SAYA DENGAN TOKOH BANGTAN BOYS SERTA KIM YOO JUNG :*
TENTU INI TIDAK AKAN BERHASIL TANPA KALIAN SEMUA PARA PEMBACA YANG SETIA MEMBACA CERITA ABSURD INI YA :D
UNTUK FANFIC SELANJUTNYA ITU SPIN OF DARI CERITA INI, TAPI BELUM BISA DIPOST DALAM WAKTU DEKAT, KEMUNGKINAN BESAT AKU BAKAL NEGPOST ONESHOOT SAJA DULU SAMPAI AKHIRNYA FANFIC SPIN OF ITU SIAP BUAT DIPUBLISH YA! BELUM TAHU KAPAN SIH SO, KALO ENTAR UDAH SIAP PUBLISH AKU BAKAL TAG KALIAN DI FB DAN MAAF BANGET BUAT YANG NGGAK MAU DITAG ENTAR AKU BAKAL NGURANGIN PORSI TAGNYA, JADI YANG DITAG CUMA YANG KOMEN2 DOANG AJA :) SEKALI LAGI MAKASIH YAA CHINGUDEUL :* LOVE YOU FULL AND ALWAYS LOVE SUAMI-SUAMI KITA ITU YA a.k.a BANGTAN BOYS !!! SEE YAAAAAAAAAAAAAAAA :) <3


KIM YOO JUNG AS KIM YOORA

MINAH AS HYE NI

RYAN NEWMAN AS JESSICA FLETCHER

DOO KYUNG SO AS HIMSELF

SURA AS GOO EUNA

KIM BOEM AS CHOI JIN HWA

BTS

JEON JUNGKOOK AS HIMSELF

KIM TAEHYUNG

PARK JIMIN

JUNG HE SEOK

KIM SEOK JIN

NAM JOON 'RAP MONSTER' & YOON GI 'SUGA'


2 komentar: