WARNING : Masih pemula, masih amatiran, masih dalam
proses belajar, butuh saran dan komentar yang membangun juga. Jadilah pembaca
yang baik! Jangan mengkopi apapun tanpa izin! Maaf buat typos yang bertebaran
disana-sini. Happy Reading!
BAB 30
Empat tahun kemudian~
“Yoora,
apa berkas meeting hari ini sudah kau siapkan?”
“Sudah,
Sir. Saya sudah menyiapkannya di ruangan Anda,” ujarku seraya membungkuk pada
Ja Yeon.
Pria
itu mengangguk dan berjalan masuk ke dalam ruangannya. Aku menghembuskan napas
lega. Untunglah aku berhasil menyelesaikan berkas penting itu sebelum waktunya
tiba atau jika tidak bisa-bisa aku kena marah lagi olehnya.
Ya,
aku bekerja menjadi sekretaris kakaknya Jimin di Park Enterprises meski
sebenarnya aku bisa memilih Livid Enterprises yang saat ini sudah dipegang
penuh oleh temanku Choi Jin Hwa.
Rasanya
tidak enak jika aku harus menjadi sekretarisnya apalagi jika mengingat hubungan
pertemanan kami, apa nanti yang akan dikatakan oleh orang-orang.
Aku
baru saja lulus tiga bulan yang lalu dari Seoul National University dengan
predikat berprestasi, sedang Hye Ni hanya lulusan biasa dan Euna mendapatkan
predikat jenius. Meski begitu diantara kami bertiga justru Hye Ni yang lebih
dulu mendapatkan pekerjaan dan lalu Euna dan yang terakhir adalah aku. Cukup
menyebalkan memang, tapi ya mau bagaimana lagi aku tidak bisa marah pada
siapapun.
Sudah
empat tahun berlalu dan semuanya berjalan dengan baik, nama Bangtan Boys masih
melambung dengan tinggi dan saat ini mereka sudah menjadi ‘sunbae’ di industri musik korea. Para penggemar mereka tersebar
hingga ke semua penjuru di bumi ini dan kabar terakhir yang kudengar mereka
telah menyelesaikan tour dunia ke enam mereka. Mereka akan pulang minggu ini
kalau tidak salah hari sabtu. Mataku melirik untuk melihat tanggal hari ini dan
mataku membulat saat melihat jika sekarang adalah hari sabtu.
Itu
berarti, Bangtan akan pulang siang ini. Sial, harusnya aku tidak melupakan hari
penting ini. Mereka bisa marah dan tidak akan menegurku hingga seminggu lamanya
jika aku sampai lupa menjemput mereka di bandara. Itu sudah pernah terjadi dua
tahun lalu dan aku benar-benar kapok, berjanji tidak akan pernah lupa lagi
untuk menjemput mereka semua.
“Hei, Ms Amerika. Jangan sampai telat
menjemput kami hari ini ya.” Aku tersenyum membaca pesan Taehyung. Aku
sedang dalam perjalanan menuju bandara sekarang.
Untuk
yang bertanya-tanya di mana Jung-ku berada saat ini, dia sedang menempuh
pendidikannya di Harvard dengan giat agar dia bisa segera meminangku.
Sekarang,
aku sudah bisa mengendarai mobilku sendiri, aku membeli mobil ini satu tahun
lalu karena paksaan dari pamanku. Katanya, dia akan marah jika aku tidak
menuruti keinginannya itu.
Oya,
tentang Jessy, akhirnya dia berhasil mewujudkan impiannya untuk menjadi bagian
dari keluarga istana Inggris, entah bagaimana dia bisa menemukan pangeran itu,
tapi yang jelas aku turut senang untuknya. Aku juga sudah belajar bahasa korea
dan sekarang aku sudah lancar menggunakannya. Jadi aku tidak perlu bingung lagi
saat orang-orang disekitarku bicara dalam bahasa mereka karena aku sudah bisa
dan mengerti juga bahasa mereka.
Banyak
hal yang terjadi selama empat tahun ini, tidak mudah bagi Jung untuk menerima
kepergian kakeknya, dia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali bangkit
dan menjalani hari-harinya seperti biasa. Ibunya tetap tinggal di Las Vegas
hanya saja sesekali dia akan pulang untuk melihatku dan keadaan suaminya,
hubungan mereka sudah membaik, meski itu bukan berarti mereka saling mencintai,
di Las Vegas sana wanita itu memiliki kekasih.
Euna
sudah berhasil mendirikan butik miliknya dan akhir musim panas ini dia akan
segera melangsungkan fashion show ke duanya. Hye Ni menjalani karirnya sebagai
staff accounting. Dan aku sudah cukup beruntung dengan menjadi sekretaris dari
Park Ja Yeon.
Aku
sudah membelikan bunga untuk pria-pira itu dan juga di rumahku aku sudah
menyiapkan daging panggang dan sate ikan kesukaan mereka. Euna dan Hye Ni akan
datang ke rumah dan membereskannya sedang Jin Hwa, ah pria itu sedang sibuk
dengan urusan kantornya. Dia itu seorang CEO muda sama seperti Jung-ku.
Bagaimana
kabarnya pria itu? Sudah lima hari ini dia tidak menghubungiku. Aku harap dia
tetap baik-baik saja.
Ponselku
berdering saat aku sedang fokus mengendarai mobilku menuju bandara. Dahiku
berkerut saat melihat nomor asing yang menelpon. Aku menekan tombol hijau pada
layar dan tubuhku membeku saat mendengar perkataan yang diucapkan oleh
seseorang diujung sana.
“Nona, saya ingin memberitahu Anda jika
pesawat yang dinaiki oleh tunangan Anda Jeon Jungkook mengalami kecelakan
beberapa menit yang lalu dan sekarang tim penyidik sedang bertugas untuk
menyelamatkan korban. Jika Anda bisa, silakan datang ke bandara, kami tunggu.”
Jung.
Kecelakaan. Pesawat.
Kenapa
dia tidak bilang jika dia pulang juga hari ini? Duniaku jungkir balik saat
mendengar berita bom itu. Kakiku menekan gas mobil dan melaju membelah jalan
raya menuju bandara Incheon.
Tidak,
Tuhan. Jangan ambil dia dariku, kumohon, aku tidak bisa tanpa dia. Air mata
banjir di wajahku, membentuk aliran sungai kecil dipipiku.
Aku
melepas sepatu kerjaku yang berhak dan berlari dari tempat parkir bandara yang
luar biasa luas masuk ke dalam.
Orang-orang
menatapku dengan tatapan aneh, tapi aku tidak peduli. Tunanganku mengalami
kecelakaan dan mungkin aku tidak bisa bertemu dengannya lagi lantas siapa yang
peduli dengan tatapan aneh orang-orang.
Kakiku
berlari cepat menuju pintu kedatangan dan seorang security menahanku.
“Apakah
Anda Nona Yoora?”
Aku
mengangguk padanya dan dia mengantarku ke luar, ke lapangan keberangkatan yang
ramai.
Dengan
bingung aku melihat dengan tatapan bertanya pada security ini, apa yang
dilakukan orang-orang ini di sini? Apa mereka keluarga korban kecelakaannya?
“Hei,
Kim Yoora. Hapuslah air matamu itu! Kau terlihat jelek saat menangis. Sekarang,
lihatlah kejutan yang sudah kupersiapkan untukmu ini. Semoga kau suka.”
Aku
mendongak ke atas dan melihat Jeon Jungkook ada di atas helikopter dengan alat
pengeras suaranya. Orang-orang yang berdiri tiga meter di depanku ini
merentangkan spanduk yang sudah di beri balon udara di ujung-ujungnya. Mataku
membulat tak percaya dan tangis haru pecah lagi dariku.
“MENIKAHLAH
DENGANKU, KIM YOORA!”
Itulah
tulisan yang ada di spanduk besar itu, orang-orang itu bersorak dan
melepaskannya, membiarkan benda itu terbang di bawa balon-balon udara itu.
Aku
menatap takjub ke atas dan tidak bisa menahan luapan-luapan kebahagiaan yang
memenuhi hatiku hingga membuatku lemas.
Helikopter
itu membawa Jung turun tak jauh dari sini dan dia berlari menghampiriku. Yang
ada di kepalaku, aku seperti melihat dia menunggangi kuda putih dengan gagah,
menghampiriku dan akan membawaku menuju kebahagiaan tiada akhir.
Begitu
tiba di hadapanku, Jung berlutut sambil memegang kotak berwarna merah yang
berisikan cincin pertunangan kami. Well
kami memang sudah membelinya sejak lama hanya saja belum memakainya.
“Tidak
ada lagi alasanmu untuk menolak menikah denganku. Aku sudah menyelesaikan
kuliahku dan sekarang, saatnya kita menikah.”
Aku
tersenyum lebar padanya. “Aku tidak akan menolakmu lagi, Sir.”
“Dan
kau lupa jika seharusnya kau menjemput kami, Ms Amerika! Kau tahukan bagaimana
jadinya jika kami marah padamu,” teriak seseorang.
Aku
dan Jung menoleh dan melihat pria-pria tampan yang selama ini juga selalu
mendampingiku tersenyum lebar pada kami.
“Kami
juga ikut andil dalam semua ini, mereka semua adalah penggemar kami dan kami
minta mereka untuk menolong Jung melamarmu. Ini adalah lamaran paling
bersejarah,” decak Jimin.
Aku
terkekeh mendengarnya. Mereka saling berpelukan dan rasanya damai saat bersama
dengan tujuh pria ini. Mereka adalah keajaiban yang Tuhan kirimkan untukku.
“Terima
kasih karena sudah hadir dalam hidup kami dan memperbaiki segala hal yang
salah, Yoora. Kami semua menyayangimu dan aku menunggu keponakan pertamaku dari
kalian berdua,” ujar Yoon Gi.
“Aku
tidak akan menikah dengannya sebelum Euna menikah dengan Jin Hwa,” balasku.
Jung
menatap protes padaku. “Kenapa seperti itu? Kurasa Euna tidak masalah jika kita
melangkahinya.”
“Mungkin
dia tidak, tapi aku iya. Kau bisa bersabar sedikit lagi saja, oke? Lagipula aku
sudah menerima lamaranmu, kau tidak perlu takut aku akan lari.”
Yang
lain terkekeh mendengar ucapanku dan Jung memelukku erat setelahnya. Hanya
Tuhan yang tahu seberapa besar aku mencintainya dan merindukannya juga. Terima kasih sudah hadir di hidupku, Sir.
Aku mecintaimu.[]
TAMAT~
HAAAAAAAAAA AKHIRNYA SAYA BERHASIL MENYELESAIKAN FANFIC PERTAMA SAYA DENGAN TOKOH BANGTAN BOYS SERTA KIM YOO JUNG :*
TENTU INI TIDAK AKAN BERHASIL TANPA KALIAN SEMUA PARA PEMBACA YANG SETIA MEMBACA CERITA ABSURD INI YA :D
UNTUK FANFIC SELANJUTNYA ITU SPIN OF DARI CERITA INI, TAPI BELUM BISA DIPOST DALAM WAKTU DEKAT, KEMUNGKINAN BESAT AKU BAKAL NEGPOST ONESHOOT SAJA DULU SAMPAI AKHIRNYA FANFIC SPIN OF ITU SIAP BUAT DIPUBLISH YA! BELUM TAHU KAPAN SIH SO, KALO ENTAR UDAH SIAP PUBLISH AKU BAKAL TAG KALIAN DI FB DAN MAAF BANGET BUAT YANG NGGAK MAU DITAG ENTAR AKU BAKAL NGURANGIN PORSI TAGNYA, JADI YANG DITAG CUMA YANG KOMEN2 DOANG AJA :) SEKALI LAGI MAKASIH YAA CHINGUDEUL :* LOVE YOU FULL AND ALWAYS LOVE SUAMI-SUAMI KITA ITU YA a.k.a BANGTAN BOYS !!! SEE YAAAAAAAAAAAAAAAA :) <3
KIM YOO JUNG AS KIM YOORA
MINAH AS HYE NI
RYAN NEWMAN AS JESSICA FLETCHER
DOO KYUNG SO AS HIMSELF
SURA AS GOO EUNA
KIM BOEM AS CHOI JIN HWA
BTS
JEON JUNGKOOK AS HIMSELF
KIM TAEHYUNG
PARK JIMIN
JUNG HE SEOK
KIM SEOK JIN
NAM JOON 'RAP MONSTER' & YOON GI 'SUGA'
HUWAAA~ DAEBAK!! INI FF SERU BANGET!~
BalasHapusGomawo neππ
BalasHapus